Keputusan tersebut akan disampaikan kepada Kementerian Perhubungan dalam hal ini BPTJ yang akan mengajukan usulan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) besaran tarif tersebut dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). ).
"Dua koridor yang belum beroperasi kami merekomendasikan agar pembiayaan subsidi BTS dapat direalisasikan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan APBD. Sebagai komitmen Kota Bogor dalam melanjutkan program stimulus berupa subsidi Angkutan umum oleh Kementerian Perhubungan," ungkap Zamrides.
Baca Juga: Zodiak yang Akan Mendapat Pekerjaan Baru di Tahun 2023
Pembicaraan Walikota Bogor dengan Menteri Perhubungan baru-baru ini juga mendorong kesediaan pihak swasta untuk menyediakan layanan di dua koridor yang tidak dilayani oleh BisKita Trans Pakuan secara mandiri. Biaya rata-rata per penumpang adalah Rp 5.852.
Zamrides melanjutkan, hasil survei menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan transportasi Bus Kita merasa telah memenuhi standar pelayanan yang diberikan oleh Bus Kita. Kriteria pelayanan meliputi keamanan, kenyamanan, keamanan, keterjangkauan, keteraturan dan keadilan.
Selain itu, data menunjukkan bahwa masyarakat yang menggunakan transportasi Bus Kita merasa cocok dengan rute yang ditawarkan oleh BisKita dengan nilai rata-rata persentase 70%. Rute-rute yang diterapkan oleh BisKita dapat menjangkau dan mengintegrasikan penumpang untuk dapat bergerak ke tujuan mereka, yang menunjukkan beberapa
meningkat dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Para Penyanyi ini Rela di Kebiri untuk Mencapai Nada Tinggi!
"Masyarakat yang menggunakan transportasi Bis Kita merasa sangat terbantu dengan adanya layanan pelanggan pada Bis Kita, karena dapat melaporkan dan juga memberi masukan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat Kota Bogor demi memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat Kota Bogor," katanya.
***