LENTERATIMES.COM - Puskesmas Curug, Jasinga, Kabupaten Bogor meluncurkan inovasi baru bernama Pa Timas Beli Jambu (Pemeriksaan Tripel Eliminasi di Posyandu).
Inovasi ini diluncurkan sebagai upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Inovasi ini diharapkan mempermudah ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan laboratorium terkait tiga infeksi utama yang rentan ditularkan dari ibu ke janin, yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus), Sifilis, dan Hepatitis B.
Ketiga infeksi ini berisiko menyebabkan morbiditas, disabilitas, hingga kematian pada ibu, serta mempengaruhi kualitas hidup anak yang terdampak.
Kepala Puskesmas Curug, Alih Yuliadi menyampaikan pentingnya inovasi ini dalam meningkatkan cakupan pemeriksaan tripel eliminasi bagi ibu hamil.
Berdasarkan data tahun 2022, cakupan pemeriksaan tripel eliminasi di Puskesmas Curug hanya mencapai 2,64 persen, jauh dari target Kabupaten Bogor yang sebesar 90 persen.
"Dengan Pa Timas Beli Jambu, kami berharap dapat meningkatkan cakupan pemeriksaan tripel eliminasi bagi ibu hamil yang selama ini masih rendah," ujar Alih Yuliadi, Minggu, 4 Agustus 2024.
Menurutnya, saat ini lebih dari 90 persen kasus infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak terjadi akibat transmisi dari ibu.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa pada tahun 2021 prevalensi ibu hamil dengan infeksi HIV adalah 0,18 persen, sementara infeksi Hepatitis B mencapai 1,61 persen.
Di Kabupaten Bogor sendiri, pada tahun 2022 terdapat 42 ibu hamil positif HIV, 20 ibu hamil positif Sifilis, dan 770 ibu hamil positif Hepatitis B.
Khusus di wilayah kerja Puskesmas Curug, dari 453 ibu hamil, hanya 12 yang melakukan pemeriksaan tripel eliminasi, dengan 2 di antaranya terdeteksi positif Hepatitis B.
Pa Timas Beli Jambu dihadirkan untuk pencegahan dan penanggulangan infeksi menular pada ibu hamil serta mencegah penularan penyakit dari ibu ke anak.
"Program ini dirancang untuk memudahkan ibu hamil melakukan pemeriksaan di posyandu, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan," ungkapnya.
Penanggung jawab inovasi di Puskesmas Curug, Santi Oktaviani menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan segera untuk ibu hamil.
Untuk memutus rantai penularan ketiga penyakit infeksi ini, semua pihak harus bersama-sama melakukan deteksi awal atau skrining saat awal kehamilan, pengobatan sedini mungkin ketika sudah terdiagnosis, dan imunisasi.
Artikel Terkait
Berobat di Puskesmas Citeureup Nggak Perlu Antre, Daftarnya Bisa Lewat Aplikasi Online
Tingkatkan Kepatuhan Pasien Darah Tinggi, Ini Terobosan yang Dilakukan Puskesmas Cihideung udik
Puskesmas Jasinga Jadi Poyek Percontohan ILP Kesehatan di Bogor
Program Rujuk Balik, Cara Puskesmas Ciampea Tingkatkan Jumlah Pasien