Benarkah Varian Omicron 70 Kali Lebih Cepat di Saluran Napas, Namun Infeksi di Paru Lebih Ringan?

photo author
- Sabtu, 18 Desember 2021 | 17:51 WIB
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (DW.com)
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (DW.com)

LenteraTimes.com - Hingga saat ini, masih banyak yang belum diketahui tentang Varian Omicron, namun pengetahuan mengenai varian ini berkembang hingga saat ini. Baru-baru ini, penelitian terbaru dari Hong Kong menyatakan bahwa Varian Omicron memperbanyak diri di saluran napas (bronkus), namun lebih ringan infeksinya di paru-paru.

Varian Omicron 70 kali lebih cepat memperbanyak diri (replikasi) di saluran napas dibandungkan varian awal atau Varian Delta. Kemungkinan besar kemampuan Varian Omicron untuk memperbanyak diri 70 kali lebih cepat di saluran napas diduga dapat menjadi penjelasan peningkatan kemampuan penularan.

Kemampuan penularan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan memperbanyak diri, tapi juga faktor lain, salah satunya kemampuan menghindari imun.

Namun, varian ini 10 kali lebih lambat memperbanyak diri di paru-paru dibandingkan varian awal. Meskipun lebih lambat, belum tentu penyakitnya lebih ringan. Derajat keparahan Covid-19 tidak hanya ditentukan oleh kecepatan virus memperbanyak diri, tapi juga dapat dipengaruhi oleh respon imun tubuh terhadap virus.

Virus lebih cepat menular yang berarti jumlah orang yang terkena Covid-19 juga semakin meningkat. Jumlah orang yang butuh rawat inap, sakit berat dan meninggal dunia akibat Covid-19 akan meningkat pula. Situasi ini terjadi, meskipun ternyata Varian Omicron lebih tidak berbahaya.

Kesimpulan: Varian Omicron 70 kali lebih cepat memperbanyak diri di saluran napas (bronkus), sehingga diduga menyebabkan penularan lebih cepat. 10 kali lebih lambat memperbanyak diri di paru-paru, sehingga diduga akan menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Peningkatan jumlah pasien meskipun risiko lebih ringan tetap berpotensi menyebabkan kenaikan jumlah pasien yang butuh rawat inap, sakit berat, dan meninggal dunia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tegar Herlambang

Sumber: dr Adam Prabata

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X