LENTERATIMES.com - Pilihan childfree sering diperdebatkan warganet, karena banyak yang mengatakan bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah memiliki keturunan.
Atau, banyak pula yang mengatakan bahwa agama juga mengajarkan pasangan yang telah menikah untuk memiliki anak.
Namun, sebenarnya setiap pasangan punya alasan tersendiri kenapa mereka memilih untuk childfree. Simak alasannya di sini.
Baca Juga: Film Titanic Remastered 2023 Rilis Poster Baru, Gaya Rambut Baru Kate Winslet Bikin Salfok
Dilansir dari yourtango.com, berikut ini adalah beberapa alasan perempuan modern memilih childfree.
1. "Saya masih harus mengurus inner child saya sendiri."
Kerry yang berusia 27 tahun menulis bahwa dirinya masih harus mengurus dirinya sendiri dan inner childnya, sehingga memilih untuk childfree. Ia tidak merasakan panggilan untuk menjadi ibu. Kerry merasa sulit untuk membesarkan anak dan hal-hal yang berhubungan dengan itu, yang kemudian hanya akan menyakiti anak tersebut.
2. Anne yang berusia 23 tahun menulis bahwa ia tidak ingin berkontribusi pada pertumbuhan populasi di mana jumlah orang melebihi apa yang bisa diberikan oleh bumi.
Baca Juga: Ini Dia 5 Universitas yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan, Universitas Kalian Termasuk?
3.Ada juga Bailey yang berusia 22 tahun, menulis bahwa ia tidak ingin seorang anak menjalani hidup mereka dengan mengetahui bumi bisa mati kapan saja. Ia tidak ingin merasa bertentangan antara tanggung jawabnya sebagai orangtua dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan.
4. "Ada impian yang perlu waktu untuk saya capai."
Hannah yang berusia 23 tahun menulis bahwa ingin memiliki cita-cita dan kekhawatirannya pada banyak kondisi perempuan yang tidak mendapatkan fasilitas untuk mencapainya karena harus mengasuh anak. Menurutnya, banyak juga perempuan yang mengalami diskriminasi kerja, karena bos mereka menganggap mereka tidak bisa menjadi orangtua dan karyawan sekaligus.
5. Ada juga Sara yang berusia 26 tahun menulis ia ingin menghabiskan waktunya untuk memprioritaskan dirinya sendiri. Menurutnya, saat menjadi orangtua, ia bukan lagi prioritas, sehingga ia tidak menginginkan anak. (***)