LENTERATIMES.COM - Starlink, proyek internet satelit global yang digagas oleh Elon Musk, mendapat pesaing baru dari Huawei, raksasa teknologi asal China.
Huawei dikabarkan sedang mengembangkan teknologi serupa yang disebut Project Star, yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi melalui satelit.
Project Star merupakan bagian dari inisiatif Huawei untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi, yang mencakup cloud computing, kecerdasan buatan, internet of things, dan 5G.
Huawei berencana untuk meluncurkan sekitar 10.000 satelit ke orbit bumi rendah (LEO) dalam beberapa tahun ke depan, dengan biaya investasi sekitar US$ 20 miliar.
Baca Juga: Mengungkap Kamera 108 MP Leica di Xiaomi 13T dan Teknologi Fast Charging 67W yang Mengagumkan
Project Star: Inisiatif Huawei untuk Membangun Ekosistem Digital Terintegrasi
Project Star bukan sekadar proyek internet satelit biasa; ini adalah bagian integral dari inisiatif Huawei untuk membangun ekosistem digital terintegrasi.
Melibatkan cloud computing, kecerdasan buatan, internet of things, dan 5G, Huawei menempatkan Project Star sebagai fondasi menuju masa depan digital yang lebih maju.
Huawei berencana meluncurkan sekitar 10.000 satelit ke orbit bumi rendah (LEO) dengan biaya investasi mencapai US$ 20 miliar.
Angka ini mencerminkan komitmen Huawei untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi yang dapat diandalkan.
Teknologi Canggih: Keunggulan Project Star dibandingkan dengan Starlink
Huawei mengklaim bahwa Project Star memiliki keunggulan signifikan dibandingkan dengan Starlink.
Salah satu faktor utama adalah penggunaan teknologi canggih seperti antena phased array, beamforming, dan optical inter-satellite links.
Teknologi ini diharapkan meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keandalan layanan internet satelit.
Starlink saat ini memiliki lebih dari 1.700 satelit di orbit dengan target mencapai 12.000 satelit pada akhir 2026.
Meskipun demikian, Huawei percaya bahwa Project Star dapat memberikan pengalaman internet satelit yang lebih unggul, membuka peluang baru dalam konektivitas global.
Misi Kemanusiaan: Project Star dalam Mengatasi Kesenjangan Digital
Huawei tidak hanya mengejar keunggulan teknologi, tetapi juga memiliki misi kemanusiaan dengan Project Star.
Proyek ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital di daerah-daerah sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional.
Pedesaan, pulau terpencil, dan daerah bencana menjadi fokus utama Huawei, yang menargetkan layanan internet satelit yang terjangkau, mudah diakses, dan ramah lingkungan.
Tantangan yang Dihadapi Huawei dalam Merealisasikan Project Star
Meski berjanji banyak keuntungan, Huawei juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang tidak mudah.
Salah satunya adalah hambatan regulasi dan politik, terutama dari Amerika Serikat, yang memberlakukan sanksi dan larangan terhadap Huawei.
Tidak hanya itu, persaingan dengan pemain lain seperti Amazon, OneWeb, dan Telesat juga menjadi faktor kritis dalam perjalanan ambisius Project Star.
Dalam era di mana konektivitas digital menjadi kunci keberhasilan, Project Star dari Huawei hadir sebagai alternatif serius terhadap dominasi Starlink.
Dengan teknologi canggih, misi kemanusiaan yang kuat, dan komitmen untuk mengatasi kesenjangan digital, Huawei siap mengukir namanya dalam sejarah layanan internet satelit.
Kita akan terus memantau perkembangan proyek ini dan melihat apakah Huawei dapat mengatasi semua tantangan untuk meraih puncak dalam industri ini.***