LENTERATIMES.com - Anastasia Adelline, adik selebgram Gita Savitri Devi alias Gitasav, ikut kena imbas kontroversi sang kakak yang menyebut resep awet muda itu tidak memiliki anak.
Melalui unggahan Instagram Story-nya pada Kamis 9 Februari 2023, Anastasia Adelline mendapat pesan tidak sopan dari hater kakaknya.
"Alah bacot. Ngebelain kakaknya. Lu inget Tuhan gak sih?" balas seorang warganet yang tidak diperlihatkan username-nya itu.
Baca Juga: Dukung Verrell Bramasta Terjun ke Politik, Begini Pesan sang Ayah
Anastasia Adelline pun membalikkan omongan warganet tersebut. "Kamu inget Tuhan juga gak tiba-tiba nge-DM orang yang gak dikenal dengan awalan bacot?" balas Anastasia Adellline.
Warganet tersebut semakin marah. Bahkan, ia sampai menyebut bahwa Gitasav telah menentang Alquran dan Allah karena pilihannya untuk childfree atau tidak ingin memiliki anak.
"Dunia udah tua mah udah balik ke jalan yang benar aja, gausah nambah dengan kesesatan childfree yang dibenarkan dengan 'balik lagi ke masing-masing aja' buset wkwk. Masa mau ngelawan Allah dan Alquran?" balas hater tersebut.
Anastasia Adelline menyebut DM ini diterimanya pada Selasa 7 Februari 2023. Dalam caption-nya, Anastasia Adelline menyindir bahwa terkadang dirinya tidak memahami orang-orang.
Kala warganet tersebut mengaitkan pilihan sang kakak dengan agama, Anastasia Adelline justru mempertanyakan perilaku warganet yang sebenarnya tidak sesuai perintah Tuhan, yakni menghormati sesama.
"Sudah bisa ditebak yang bersangkutan pasti akan bicara gak jauh dari agama, Allah, Alquran, dan lain-lain tapi sendirinya kasar dan nyolot banget terhadap sesama," pungkasnya.
Anastasia Adelline pun memperingatkan akan dosa karena telah mengajak ribut seseorang yang tidak dikenal secara personal di Instagram.
"Gue sih lebih takut ngajak ribut orang di internet yah. Terlebih gue gak kenal secara personal. Apa gak takut gak dimaafin dosanya," pungas Anastasia Adelline.
Diketahui, Gitasav menuai kontroversi usai mengatakan bahwa resep awet muda bagi dirinya adalah tidak memiliki anak sehingga dapat mengalokasikan dana anak untuk perawatan.
