- Para ibu mengandalkan aplikasi pesan-antar makanan untuk sebagian besar makanan keluarga mereka.
- Para ibu menghabiskan terlalu banyak waktu menjelajahi aplikasi atau memesan makanan dalam jumlah besar.
Selain itu, terlalu sering menggunakan aplikasi pesan-antar makanan bisa menjadi tanda bulimia, makan emosional, atau beberapa jenis gangguan makan yang bermasalah. Kebiasaan ini juga bisa menjadi tanda depresi atau kecemasan.
Tips menghemat menggunakan aplikasi pesan antar makanan
Terlepas dari kelemahan tersebut, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan aplikasi pesan-antar makanan sama sekali, namun gunakanlah dengan bijak.
Berikut 4 tips menggunakan aplikasi pesan-antar makanan dengan cara yang lebih sehat:
1. Berhati-hatilah dengan apa yang Anda pesan
Saat memilih makanan, pertimbangkan apa yang ingin Anda pesan melalui aplikasi pesan-antar makanan. Sebaiknya hindari memesan saat Anda sangat lapar agar tidak memesan terlalu banyak.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Merek Sepatu Sneakers Wanita Untuk Tampil Lebih Percaya Diri
Sisi positifnya, aplikasi makanan menyediakan informasi nutrisi. Gunakan informasi ini untuk membantu ibu membuat keputusan yang lebih tepat.
Bagi individu dengan kebutuhan diet tertentu, alergi, intoleransi, atau pembatasan diet, aplikasi pesan-antar makanan dapat menjadi terobosan. Moms bisa dengan mudah menemukan restoran yang memenuhi kebutuhan makanan sehatnya.
Ibu juga dapat mengubah pesanannya agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi makanan. Misalnya, pesan kopi dengan sedikit gula atau bahkan tanpa gula sama sekali.
Hanya karena porsinya besar bukan berarti Anda harus memakan semuanya sekaligus. Banyak restoran juga menyajikan banyak makanan, bahkan ini adalah kesempatan bagus untuk berbagi makanan atau menyimpannya untuk makan siang guna ditabung untuk hari berikutnya.
2. Tetapkan anggaran
Banyak aplikasi pesan-antar makanan menawarkan diskon dan pengiriman gratis. Hal ini dapat membuang-buang uang karena para ibu menghabiskan banyak uang untuk sekali makan.
Jika Anda melakukannya terlalu sering, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang merugikan.