LENTERATIMES.COM - Memasuki musim penghujan seperti saat ini tentunya jas hujan menjadi perlengkapan vital bagi kita.
Bentuk dan warna bermacam-macam dari jas hujan sehingga bisa disesuaikan dengan selera kita.
Namun, tahukah Anda kalau jas hujan punya sejarah jarang digunakan hingga saat ini?
Baca Juga: 3 Rekomendasi Sepatu Eiger Untuk Aktivitas Outdoor Dengan Kualitas Terbaik
Pada zaman Tiongkok kuno, keberadaan jas hujan diketahui dari sebuah puisi yang ditulis sekitar tahun 1000 Masehi.
Jas hujan pada masa itu merupakan jubah yang terbuat dari jerami atau rumput.
Para petani di Tiongkok mengenakan jubah ini sehingga mereka dapat tetap berada di ladang bahkan saat hujan.
Baca Juga: Rekomendasi 3 Hotel di Labuan Bajo Untuk Menginap Saat Liburan Tahun Baru
Beberapa tahun kemudian, orang Cina membuat jas hujan dari kain sutra ringan yang dilapisi minyak.
Dengan cara tersebut lah air hujan tidak akan terserap oleh gaun tersebut.
Sedangkan di Amerika Selatan, pada tahun 1200 M, ekstrak seperti lateks dari pohon karet digunakan untuk membuat pelindung kedap air.
Ekstrak tersebut diaplikasikan pada sepatu dan pakaian mereka sehingga menciptakan efek seperti jas hujan modern.
Sayangnya karet mudah lengket saat cuaca panas dan mengeras saat cuaca dingin.