"Hujan segeralah kau deras, banjiri perutku, aku tak sanggup lagi menahan injakan kaki si penguasa itu, cepatlah kau banjiri lahanku yang mulai gersang ini
Lalu merobohkan benda yang menancap di vaginaku
Aku tak sanggup menyaksikan gunungku dipahat, sakit..."
Beton lebih subur dari pohon
Mak, panjang umurlah engkau
Bertahanlah sedikit lama lagi
Cabutlah murka itu pada si Bapak, Bapak si penguasa
Karena engkau, Mak. Aku ingin menghindupimu kembali
Karena engkau Mak, kau adalah Ibu Pertiwi.
Banten, 2020