Wajib Tahu! Upacara Adat di Bali yang Bisa Dihadiri Wisatawan, Mendalami Keunikan dan Maknanya

LENTERATIMES.COM - Upacara adat Bali merupakan warisan budaya yang kaya akan keunikannya dan penuh dengan makna. 

Dikombinasikan dengan unsur religi Hindu, setiap upacara adat Bali menjadi suatu daya tarik wisata yang tidak dapat diabaikan. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas sepuluh upacara adat di Bali yang menarik dan tetap dilaksanakan hingga saat ini.

 

Setelah merayakan Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali menggelar Upacara Omed-Omedan. 

Kegiatan dimulai dengan sembahyang massal di pura, diikuti oleh pertarungan pemuda dan pemudi yang belum menikah. 

Tradisi menarik ini mencakup saling bertarung dan bahkan saling berciuman. Upacara ini telah menjadi bagian integral dari budaya Bali dan berlangsung di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar.

Upacara Mesuryak, yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali, adalah perayaan meriah di Desa Bongan, Tabanan. 

Upacara ini adalah penghormatan pada leluhur dengan sorak sorai dan pemberian bekal berupa beras dan uang. 

Tradisi unik melemparkan uang ke udara dan warga setempat berebutan menambahkan nuansa khas pada acara ini.

 

Upacara Otonan dirayakan untuk merayakan kelahiran bayi. Dilaksanakan ketika bayi berusia enam bulan dan setiap enam bulan setelahnya, upacara ini diyakini dapat membentuk watak seseorang. 

Melibatkan keyakinan bahwa melalui upacara ini, perilaku seseorang dapat diubah untuk menjadi lebih baik.

Masyarakat Tenganan, Karangasem, menggelar Upacara Mekare-Kare yang hanya dilakukan oleh para pria. 

Pertarungan dengan senjata daun pandan yang tajam menjadi pusat acara, menunjukkan kehebatan masing-masing peserta. 

Upacara ini diadakan setiap tahun sebagai penghormatan kepada Dewa Indra, dewa perang dalam agama Hindu.

Tumpek Landep adalah upacara yang menyucikan senjata dan peralatan. Pemuka adat memimpin upacara ini di pura yang dianggap sakral oleh masyarakat. 

Dengan doa-doa dan sesaji, senjata dan peralatan disucikan untuk memberikan berkah kepada pemiliknya.

 

Upacara Ngurek, serupa dengan debus, melibatkan menusuk badan dengan keris sebagai bentuk ekstrem. 

Meskipun ekstrem, upacara ini mengandung nilai moral yang dalam, menekankan kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan akan anugerah dan pertolongan.

Upacara Mepandes adalah upacara potong gigi yang dilakukan saat seseorang anak beranjak dewasa. 

Melalui potong gigi, upacara ini membayar hutang orang tua kepada anak dan diharapkan dapat menghilangkan sifat buruk dalam diri manusia.

Upacara Saraswati berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Umat Hindu melakukan ritual untuk memuja Dewi Saraswati, yang dipercayai membawa ilmu pengetahuan ke bumi. 

Selain doa, upacara ini juga melibatkan pementasan tari dan pembacaan cerita.

 

Upacara Melasti, dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi, bertujuan menyucikan diri umat Hindu. 

Mengunjungi sumber air suci, mata air, dan laut, upacara ini melibatkan pemercikan air suci untuk membersihkan jiwa dan raga.

Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah yang paling terkenal di Bali. Dilakukan dengan tujuan penyempurnaan jenazah, upacara ini membagi menjadi beberapa kategori, termasuk Ngaben Asti Wedana yang umum dilakukan. 

Meskipun melibatkan biaya, Ngaben tetap menjadi salah satu upacara adat yang paling sering dilakukan dan diminati oleh wisatawan.

Setiap upacara adat di Bali memiliki nilai mendalam dan tujuan khusus. Keunikan dan kekayaan budaya yang terkandung dalam setiap acara menjadikan Bali sebagai destinasi wisata yang begitu istimewa. 

 

Mari saksikan sendiri keajaiban upacara adat di Bali sambil menikmati liburan. Pesan Paket Tour Bali sekarang untuk perjalanan yang nyaman dan tanpa ribet!***