LENTERATIMES.COM - Dalam rangka menjaga keamanan dan mendukung pemulihan ekosistem, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan pendakian selama tiga bulan, mulai Januari hingga Maret 2024.
Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap curah hujan tinggi di Gunung Rinjani yang diperkirakan terjadi selama periode tersebut.
Patuhi Ketentuan untuk Keamanan Pendakian
Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan ini demi keamanan para pendaki Gunung Rinjani.
Beliau mengingatkan bahwa mendaki selama periode ini dapat membahayakan nyawa, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram menunjukkan peralihan menuju musim hujan 2023/2024.
Baca Juga: Mengungkap Keindahan Alam Hutan Pinus Mangunan Dlingo: Destinasi Wisata yang Mengagumkan!
Waspada Terhadap Potensi Bencana
Dedy Asriady juga menyoroti pentingnya mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi selama periode penutupan ini.
Para Semeton Rinjani yang berencana mendaki dan telah check-in pada 31 Desember 2023, diwajibkan untuk segera check-out pada 3 Januari 2024.
Cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin kencang dapat terjadi secara tiba-tiba, membawa potensi dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Penutupan dan Informasi Resmi
Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor: 805.Lap/GL.03/BGV/2023, tanggal 17 Desember 2023, menegaskan penutupan destinasi wisata pendakian dan beberapa destinasi non-pendakian di kawasan TNGR.
Baca Juga: Pesona Pantai Losari Makassar: Keindahan Alam, Budaya, dan Kuliner yang Memikat
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap Laporan Evaluasi Aktivitas Gunung Rinjani pada Level II (Waspada).