LENTERATIMES.com - Negeri gajah putih tertawa gembira, wabah ini sudah berlangsung lama, dan turis semakin banyak. Tapi jelas ini telah menciptakan tingkat kejahatan baru.
Menurut laporan dari Travel Mole, Thailand baru-baru ini mencatat 10 juta turis asing. Peningkatan tersebut menjadi harapan Thailand sejak perbatasan dilonggarkan selama pandemi.
Komisaris Biro Polisi Pariwisata mengatakan, karena tingginya jumlah wisatawan, tingkat tindak lanjut penipuan pun tinggi. Polisi harus meningkatkan patroli di kawasan wisata.
Baca Juga: Bikin Ngakak! Plesetan Nama Daerah di Jawa Barat, Simak Nih!
Penipuan ini akan memangsa Wisatawan yang tidak menaruh curiga. Skema penipuan adalah pengalihan melalui pengemudi taksi dan Tuk Tuk.
Agar tidak menimbulkan kecurigaan, wisatawan akan dibawa ke tempat-tempat wisata utama. Namun setelah itu, mereka akan diajak ke toko suvenir jelek dengan harga curang.
Karena awalnya mereka percaya, turis biasanya mengikuti arus. Padahal harga asli oleh-oleh sudah naik berkali-kali lipat.
Baca Juga: Messi Bawa Tidur Trofi Piala Dunia, Tak Bisa Jauh-jauh!
Selain penipuan lewat souvenir, pencurian yang menyasar wisatawan juga marak.
Turis yang bepergian ke Thailand pada hari libur diminta untuk menarik aplikasi "Tourist Police I Lert U" mereka. Jika seorang turis merasa ditipu di Thailand, dapat dengan mudah dilaporkan ke polisi turis.
"Kami berusaha memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung pekerjaan kami," kata Letnan Jendral Polisi Sukhun.***
Artikel Terkait
Hasil Piala AFF 2020: Indonesia Harus Takluk 0-4 atas Thailand pada Laga Final Leg Pertama
Wisatawan Banyak yang Berlibur ke Negara Thailand, Tercatat Hingga 9,4 Juta Turis Asing, Rata-rata dari Rusia
Bagaimana Bisa Thailand Menjadi Negara di Asia Tenggara yang Tidak Pernah Dijajah?, Simak Ulasannya yuk!
Fish & Co. akan Tutup Bulan ini
Kapal Perang Thailand Ditemukan Tenggelam, 6 Jasad Ditemukan