Mengulas Pesan dan Kritik Dalam Film Budi Pekerti, Karya Wregas Bhanuteja yang Menyentuh Hati

photo author
- Jumat, 3 November 2023 | 18:40 WIB
Film Budi Pekerti (Instagram/@wregas_bhanuteja)
Film Budi Pekerti (Instagram/@wregas_bhanuteja)
 
LENTERATIMES.COM - Film Budi Pekerti yang dirilis pada tanggal 2 November 2023 adalah karya terbaru dari sutradara, Wregas Bhanuteja. Ia juga merupakan tokoh di balik kesuksesan film fenomenal sinema Indonesia, "Penyalin Cahaya." 

Namun, kehadiran film Budi Pekerti tampil dengan nuansa yang berbeda, lebih mengharukan daripada mencekam.

Tidak seperti "Penyalin Cahaya" yang dikenal dengan nuansa misteriusnya, film Budi Pekerti mengemas keresahan dalam sebuah cerita yang mengharukan. 

Di balik film ini, terdapat kekuatan cerita yang luar biasa dan keterampilan penulis serta pemeran dalam menggambarkan emosi karakter, yang menjadi dua faktor kunci kesuksesannya.
 

Ulasan dan Sinopsis Film Budi Pekerti

"Budi Pekerti" adalah sebuah film drama yang menggugah perasaan penontonnya. Dengan durasi sekitar 1 jam 51 menit, film ini memiliki rating usia R13+. 
 
Kisahnya mengikuti perjalanan seorang wanita bernama Bu Prani, yang diperankan dengan penuh dedikasi oleh Sha Ine Febriyanti. Bu Prani adalah seorang tokoh sentral dalam cerita ini, dan perannya yang kuat membawa cerita film ini menjadi lebih hidup.
 
Film ini juga menghadirkan karakter lain yang penting, seperti Muklas, diperankan oleh Angga Yunanda, Tita, diperankan oleh Prilly Latuconsina, serta Pak Didit, diperankan oleh Dwi Sasono. 
 
Setiap karakter membawa lapisan cerita yang berbeda, yang menggambarkan perjuangan mereka dalam menyelamatkan hidup dan mencari identitas sejati mereka.
 
 
Sinopsis Film "Budi Pekerti"

Cerita film ini berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK, yang suaminya mengalami gangguan mental bipolar setelah menghadapi kegagalan bisnis di masa pandemi. Dalam menghadapi badai ekonomi, seluruh anggota keluarga Bu Prani berusaha untuk mencari pundi-pundi.

Anak perempuan Bu Prani, Tita, membuka bisnis thrift shopping, sementara anak laki-lakinya, Muklas, mencoba peruntungan sebagai seorang influencer. 

Di tengah-tengah itu, Bu Prani mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya ketika ia dicalonkan untuk menjadi wakil kepala sekolah di tempat ia mengajar.

Sebenarnya, Bu Prani adalah kandidat yang kuat untuk posisi tersebut. Namun, nasib berkata lain saat sebuah kesalahpahaman yang mengundang kemarahan Bu Prani direkam dan disebarluaskan. 
 

Akibatnya, pihak yayasan, orang tua murid, dan sekolah menjadi ragu-ragu tentang kemampuan Bu Prani untuk mengisi posisi tersebut.

Dalam situasi ini, ada yang mendukung Bu Prani, namun juga ada yang menyalahkannya. Tidak ada yang menyangka bahwa video singkat 20 detik ini akan menjadi akar dari masalah panjang yang mempengaruhi kehidupan Bu Prani dan keluarganya.

Film Budi Pekerti: Kritik yang Bijak

Menonton film Budi Pekerti bukan hanya memberikan hiburan semata. Film ini menggambarkan isu-isu seputar media sosial, yang sangat relevan dengan kehidupan masa kini, dari berbagai sudut pandang.

Budi Pekerti menggambarkan seberapa mudahnya orang percaya pada apa yang mereka lihat di layar kaca, dan seberapa mudahnya beberapa pihak untuk memanipulasi opini. 
 

Ini menciptakan ketegangan, dan film ini menunjukkan betapa efek dari asumsi-butanya dapat merusak kehidupan seseorang di dunia media sosial.

Film ini memberikan kritik yang kuat, mendorong penonton untuk merenung dan berpikir lebih bijak sebelum bertindak.
 
Bu Prani, yang sebenarnya tidak bersalah, mendapati dirinya dalam situasi yang sulit. Bahkan setelah memberikan klarifikasi untuk menjelaskan situasi, suasana semakin memanas.

Ada satu kutipan dalam film yang patut diperhatikan, yaitu ketika Muklas berkata, "Salah atau benar, ini hanya masalah siapa yang paling banyak berbicara." 

Hal ini menggambarkan bagaimana di media sosial, seringkali yang paling populer yang memenangkan persaingan, bukan yang benar.
 
 
Kasus Bu Prani menjadi contoh yang sangat nyata, di mana video viral yang hanya berdasarkan kesalahpahaman tetap mendapatkan caci maki dari warganet.

Film ini dengan bijak menggambarkan bahwa dunia tidak selalu adil terhadap orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah.
 
Ada pihak yang memanfaatkan kelemahan ini dan mencoba memanipulasi opini, sementara ada pihak lain yang berpura-pura membantu, namun sesungguhnya hanya mencari keuntungan pribadi.
 
Keindahan Sinematik Film Budi Pekerti Meraik 17 Kategori Penghargaan Piala Citra

Selama menonton film ini, penonton akan merasakan bagaimana konflik ini memengaruhi Bu Prani dan keluarganya. Akting mereka yang sangat mengesankan tidak lepas dari penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa utama dalam film ini.
 

Meskipun sebagian besar pemain bukan berasal dari latar belakang budaya Jawa, penggunaan bahasa Jawa dalam film ini terasa sangat alami. 

Bahkan jika Anda menontonnya di bioskop, Anda akan menemukan subtitle, karena dialog sehari-hari hingga percakapan serius disampaikan dalam bahasa Jawa.

Film Budi Pekerti mencuri perhatian dengan muncul di 17 dari 22 kategori nominasi Piala Citra. Ini mencerminkan keberhasilan besar dari film ini. 

Beberapa nominasi yang berhasil diraih oleh film Budi Pekerti termasuk Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Wregas Bhanuteja, dan berbagai penghargaan lainnya.

Budi Pekerti adalah film yang patut ditonton bagi mereka yang ingin merenungkan isu-isu media sosial dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
 
 
Dengan akting yang luar biasa dan cerita yang kuat, film ini menghadirkan pesan yang menggugah hati penonton.

Pesan Film yang Mendalam

Film "Budi Pekerti" membawa pesan-pesan mendalam tentang pentingnya moralitas, pertumbuhan pribadi, dan pencarian jati diri. 

Sutradara Wregas Bhanuteja berhasil mengemas pesan-pesan ini dengan indah, membuat penonton merenung dan mempertimbangkan nilai-nilai yang sebenarnya penting dalam hidup.

Selain cerita yang kuat, film ini juga memukau dengan keindahan visualnya. Pengambilan gambar yang cermat dan pemilihan lokasi yang menarik memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa. 
 

Ditambah dengan akting luar biasa dari para pemain, "Budi Pekerti" adalah film yang menghibur sekaligus menginspirasi.***
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muzakkir Lentera Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X