Menyebabkan kantung udara di paru-paru meradang dan terisi cairan.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 : Madura United Berhasil Menang Tipis 3-2 Atas Tim Tamu Persik Kediri
Selain itu, pneumonia juga bisa berkembang saat seseorang terus menerus terpapar zat dalam polusi udara.
Terutama zat-zat seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK terjadi ketika saluran udara dan paru-paru meradang secara kronis akibat bronkitis kronis.
Baca Juga: Jatim Juara II Fornas 2023, Gubernur Khofifah: Terima Kasih Pegiat Olahraga Masyarakat
Pada penderita PPOK, aliran udara di paru-paru menjadi lebih terbatas sehingga menyebabkan Anda merasa sesak napas saat bernapas.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa efek polusi udara lebih umum terjadi pada orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
PPOK bahkan menjadi penyakit paling mematikan ketiga di dunia menurut angka Organisasi Kesehatan Dunia 2019.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik David De Gea Selama Membela Manchester United
5. Kanker paru-paru
Penyakit paru obstruktif kronik, jika tidak diobati, meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru di masa depan.
Tidak hanya itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat memicu kanker paru-paru bahkan jika tidak menderita PPOK sejak awal.
Hal ini karena partikel dari polusi udara masuk dan mengendap di paru-paru sehingga memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Artikel Terkait
Kesehatan : Simak 6 Efek Negatif Penggunaan Earphone Berlebihan Yang Perlu Diperhatikan
Kesehatan : Rekomendasi Buah dan Sayur Yang Dapat Meningkatkan Sistem Imun Anak
Kesehatan : Simak Beberapa Manfaat Minyak Kayu Putih Untuk Kesehatan Rambut, Salah Satunya Mengatasi Ketombe
Ketahui Gejala, Penularan dan Pencegahan Antraks Pada Manusia
Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Belakang dengan Berdasarkan Penyebab