LENTERATIMES.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor siap menjadi rumah sakit pendidikan. MoU dengan beberapa perguruan tinggi sudah dilakukan.
Direktur RSUD Leuwiliang, Vitrie Winastri mengatakan, dengan menjadi rumah sakit pendidikan, akan banyak keuntungan. Di antaranya, mencetak para tenaga kesehatan (nakes) yang berkualitas.
Menurutnya, selain pelayanan kesehatan, rumah sakit memiliki fungsi pendidikan dan pengabdian masyarakat.
"Kini sedang diupayakan sisi pendidikannya, karena tenaga kesehatan ini harus dicetak di setiap masa," ujarnya, Senin 11 Juli 2023.
Baca Juga: Berikut Beberapa Rekomendasi Laptop Asus Harga 2 Jutaan Yang Kualitasnya Sesuai
Ia menjelaskan, pendidikan kesehatan tidak bisa hanya dengan teori. Akan tetapi, membutuhkan tempat mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari di dalam kelas ke dalam praktik di dunia nyata.
"Artinya sangat dibutuhkan rumah sakit untuk tempat praktik atau magang. Kami menyiapkan rumah sakit ini untuk para calon nakes. Manfaatnya tidak hanya untuk mencetak para nakes yang berkualitas, tapi juga ada manfaat untuk pasien, untuk RSUD Leuwiliang khususnya, dan untuk Kabupaten Bogor pada umumnya," ungkapnya.
Nantinya, para dokter spesialis RSUD Leuwiliang akan menjadi pendidik atau dosen. Artinya, para dokter spesialis akan terus mengembangkan dan mengupdate ilmunya.
Baca Juga: PPDB SMP di Bogor Selesai, Ini Kata Disdik
Kemudian keuntungan untuk pasien, nantinya akan lebih banyak dipantau oleh para nakes.
"Perlu diketahui, salah satu kepuasan pasien adalah masalah komunikasi yang baik. Di bawah pengawasan kami, para calon nakes ini bisa membantu berkomunikasi mendengarkan keluhan pasien di kala dokter utamanya punya keterbatasan waktu karena pasiennya cukup banyak," jelasnya.
Selain itu, keuntungan untuk Kabupaten Bogor yakno RSUD Leuwiliang yang tadinya kelas B non pendidikan menjadi B pendidikan. Dengan kata lain, statusnya meningkat.
Baca Juga: PPDB di Bogor Selesai, SMPN 1 Ciawi Ngaku Tak Ada Pungli
Kabupaten Bogor pun memiliki RSUD yang dipercaya oleh asosiasi pendidikan untuk menjadi tempat mendidik para calon nakes dengan standar akreditasi dari Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ASPI).
Sejauh ini, RSUD Leuwiliang sudah melaksanakan Memorandum Of Understanding (MOU) dengan beberapa perguruan tinggi. Di antaranya Poltekkes Bandung, Stikes Wijaya Husada Bogor, Prima Husada Bogor, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA), hingga SMK Prof. Dr. Moestopo.
Di samping itu, sedang berproses MoU dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN), IPB University, Poltekkes Tasikmalaya, SMK Cita Teknika, dan Stikes Widya Dharma Husada Tangerang.UMBARA dan RSUD Leuwiliang sejalan dengan rencana strategis yang telah disusun oleh RSUD Leuwiliang.
Baca Juga: Begini Cara Memakai Lemon untuk Masker Wajah Alami
Selain harus mematuhi dan memenuhi semua standar ASPI, MOU dengan perguruan tinggi dan institusi pendidikan lainnya merupakan syarat untuk mendapatkan sertifikat izin untuk rumah sakit pendidikan dari Kementerian Kesehatan RI,” ujarnya.
Nantinya, metode pembelajaran yang akan diterapkan nantinya yakni satu dosen atau dokter spesialis membimbing empat sampai lima mahasiswa, tidak lebih.