Lulusan SMK Banyak yang Menganggur, Pentingnya Perombakan Kurikulum

photo author
- Senin, 20 Februari 2023 | 14:16 WIB
Pentingnya perombakan kurikulum, karena banyaknya lulusan SMK yang nganggur (Freepik/drobotdean)
Pentingnya perombakan kurikulum, karena banyaknya lulusan SMK yang nganggur (Freepik/drobotdean)

LENTERATIMES.COM - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang per Agustus 2022.

Dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 9,42%.

Baca Juga: Viral, Kisah Bocah 12 Tahun Nyasar Sejauh 122 Km, Bawa Motor Sendirian

Ada masalah yang membuat lulusan SMK memiliki angka pengangguran tertinggi. Walaupun SMK adalah tempat pendidikan, namun harus menyiapkan lulusan yang siap kerja.

Pengamat ketenagakerjaan Hadi Subhan mengatakan, hal itu mengindikasikan perlunya penerapan ulang kurikulum SMK.

Baca Juga: Selamat! UIKA Bogor Sabet Dua Penghargaan Anugerah LLDIKTI IV

Selama ini mata kuliah yang ada belum disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI).

"Perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Selama ini kurikulum yang dibuat SMK tidak link and match dengan DUDI.

Itu hanya berdasarkan kutipan kuli dan hanya teori," kata Hadi kepada detikcom, Minggu 19 Februari 2023.

Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari oleh Penderita Diabetes

Hardy menilai kurikulum SMP saat ini belum disesuaikan dengan era Revolusi Industri 4.0. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah diyakini memiliki kekuatan untuk mengubah sistem pendidikan Indonesia melalui Program Studi Gratis.

"Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbudristek itu sangat baik dan sangat relevan untuk menjawab dan mengatasi mengapa justru lulusan SMK itu banyak yang menganggur," ucapnya.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Malam di Bogor, Bikin Ketagihan

Hadi mengatakan, dengan adanya program Merdeka Belajar akan membuat lulusan SMK lebih mumpuni karena ilmunya disesuaikan dengan dunia usaha. Sekolah dikatakan harus memperbarui kurikulum dan sistem pembelajaran mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zahra Fitria Rozi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X