Ratusan Masjid Di Inggris Tingkatkan Kesadaran Akan Masjid Al Aqsa

LENTERATIMES.COM - Ratusan masjid Inggris telah bergabung dalam kampanye selama seminggu untuk meningkatkan kesadaran tentang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan penderitaan warga Palestina. Al-Aqsa, yang terletak di kota tua, adalah situs tersuci ketiga dalam Islam.

Acara ini diselenggarakan oleh Sahabat Al-Aqsa (FOA). Komunitas di lima benua telah menghadiri bincang-bincang pendidikan, lokakarya, dan kegiatan untuk anak-anak, kata mereka.

Ketua FOA Ismail Patel mengatakan: "Dalam konteks meningkatnya ancaman Israel terhadap Al-Aqsa, sungguh luar biasa melihat begitu banyak individu dan komunitas berkumpul untuk menyebarkan kesadaran tentang Al-Aqsa dan penderitaan rakyat Palestina. Biasa"

Baca Juga: Ketahui Tanda Bahwa Pria Menjadikanmu Wanita Satu-satunya yang Istimewa

Masjid Al-Aqsa saat ini dikelola oleh Yordania. Bangunan ibadah tersebut merupakan bagian dari kompleks yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, atau situs tersuci dalam kepercayaan Yahudi.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemukim Israel ultra-nasionalis telah masuk ke kompleks untuk berdoa. Ini dilihat sebagai provokasi terhadap umat Islam di Palestina dan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, pemerintah Israel dilaporkan secara rutin membatasi akses ke masjid, terkadang mencegah umat Islam memasuki kompleks tersebut.

Pada awal Januari, dunia Muslim dikejutkan oleh tindakan menteri keamanan sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang dikabarkan menyerbu kompleks al-Aqsa pada Selasa (1 Maret 2023). Pria yang dikenal karena retorikanya yang keras terhadap warga Palestina itu sebelumnya telah beberapa kali menyerang kompleks al-Aqsa sebagai anggota parlemen.

Baca Juga: Lihat Tanda Ini Menunjukan Pasangan Nyaman Denganmu

Beberapa hari setelah pemerintahan baru Benjamin Netanyahu dilantik pada Kamis (29/12/2022), Ben-Gvir melakukan penggerebekan di kompleks Al-Aqsa. Ada banyak kritik terhadap perilaku ini.

Presiden Palestina mengutuk kunjungan menteri Israel ke kompleks masjid. Mereka meminta Amerika Serikat untuk memaksa otoritas Israel menghentikan eskalasi sebelum terlambat.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyesalkan upaya otoritas pendudukan Israel untuk merusak upaya perdamaian internasional. Tindakan tersebut dinilai melanggar prinsip dan norma internasional terkait penghormatan terhadap tempat suci keagamaan.***