Perjuangan Masjid Agung Xi'an Di China Tengah

LENTERATIMES.COM - Masjid Agung Xi'an terletak di Provinsi Shaanxi di China tengah, di kota yang sama dengan Terracotta Warriors. Pendirian masjid penuh dengan pasang surut, dan tempat ibadah dihancurkan setelah selesai dibangun, hingga akhirnya dipugar.

Laman Middle East Monitor melaporkan pada Minggu (19/2/2023) bahwa Masjid Agung Xi'an merupakan salah satu masjid pra-modern terbesar di China dan telah melayani umat sejak abad kedelapan. Itu dihancurkan dan dibangun kembali setidaknya empat kali.

Masjid Xi'an sering dikunjungi oleh Muslim Hui, sekelompok Muslim Tionghoa yang kemungkinan besar muncul dari perkawinan campuran antara imigran Asia Tengah selama era Jalur Sutra dan kelompok etnis Tionghoa "Han" yang dominan.

Baca Juga: Lihat Tanda Ini Menunjukan Pasangan Nyaman Denganmu

Masjid Agung Xi'an diyakini telah dibangun pada tahun 742 selama Dinasti Tang. Pedagang Arab dan Persia diperkirakan telah menetap di daerah tersebut, dan Kaisar Xuanzong menetapkan tempat ibadah bagi mereka.

Namun, tidak jelas apakah ini masjid pertama yang pernah dibangun di China. Ini karena masjid lain mungkin dibangun pada waktu yang bersamaan.

Masjid ini lebih besar dari banyak kuil dan memiliki perpaduan arsitektur Cina dan Islam. Setelah jatuhnya Dinasti Tang pada tahun 907, masjid ini dihancurkan bersamaan dengan kota Xi'an.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Besok Senin 27 Februari 2023

Selanjutnya, Dinasti Ming memulai pekerjaan rekonstruksi pada tahun 1378. Selama berabad-abad, bangunan baru ditambahkan termasuk pintu masuk utama masjid, torii dan sebir.

Pada tahun 1956, Partai Komunis Tiongkok di bawah Ketua Mao menyatakan masjid tersebut sebagai situs yang dilindungi. Namun, selama "Revolusi Kebudayaan", masjid ditutup dan diubah menjadi pabrik baja. Setelah kematian Mao Zedong pada tahun 1976, masjid ini kembali menjadi masjid dan menjadi tempat ibadah utama bagi umat Islam di China sejak saat itu.