LENTERATIMES.COM - Anak-anak memperlihatkan energi yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.
Anak-anak aktif, mengajukan pertanyaan tanpa henti, dan menikmati semua yang mereka lakukan.
Orang tua akan senang melihat anak-anak mereka yang gesit mengekspresikan emosi mereka, bersenang-senang, bermain, berbicara, dan berimajinasi.
Baca Juga: Ingin Sidang Perceraiannya Cepat Beres, Aldila Jelita tak Sabar Menyandang Status Janda?
Tetapi beberapa orang tua cenderung bereaksi berlebihan terhadap perilaku buruk anak-anak mereka.
Memarahi anak adalah respon orang tua yang umum. Sebagai orang tua, Anda perlu bersabar dan memahami alasan di balik perilaku anak Anda.
Namun, orang tua juga memiliki keterbatasan dalam memahami emosi dan perasaan anak ketika mereka berperilaku agresif.
Baca Juga: Suka Drakor Romance? Berikut Drama Romance Yang di Perankan Oleh Ji Chang Wook
Cobalah berbicara dengan anak Anda dengan nada lembut agar mereka mengerti tanpa menyakiti perasaannya.
Mulailah dengan halaman lingkaran orang tua, anak-anak adalah peniru yang hebat. Misalnya, jika Anda berteriak, mereka akan balas berteriak, dan jika Anda memarahi mereka, mereka akan melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Karena anak akan tumbuh dalam proses meniru perilaku orang tuanya, sebaiknya berpikir dua kali sebelum melakukan perilaku yang bisa diamati oleh anak.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Cara Menyilangkan Tangan Pada Gambar, Ungkap Seberapa Jujur Anda
DAMPAK BURUK MEMARAHI ANAK
Memarahi anak dengan membentak dapat berdampak buruk pada kondisi psikologisnya. Berteriak dan memarahi anak terlalu sering dapat menyebabkan gangguan perilaku dan depresi pada anak nantinya.