Suatu kondisi yang menyebabkan keringat berlebih, yang disebut hiperhidrosis, dapat meningkatkan bau badan.
Hiperhidrosis memiliki banyak penyebab, termasuk:
- Kecemasan
- Infeksi
- Kanker dan penyakit lainnya
- Stroke
- Masalah tiroid
- Menopause
"Jika Anda banyak berkeringat, kelembapan yang disebabkan oleh keringat ekstra mendorong pertumbuhan bakteri," terang Toy.
Selain itu, penderita hiperhidrosis memiliki kelenjar apokrin yang lebih aktif.
3. Pubertas
Remaja tidak memiliki kelenjar apokrin yang aktif, sehingga mereka tidak memiliki bau badan. Namun selama masa pubertas, kelenjar ini menjadi aktif, menyebabkan bau badan meningkat, seperti yang dialami banyak orang.
Karena ini situasi baru, banyak remaja yang tidak tahu cara mengatasinya, termasuk mandi dengan benar, menggunakan deodoran, dan sering berganti pakaian. Nyatanya, gaya hidupnya kerap memperburuk masalah.
Kecemasan Infeksi Kanker dan penyakit lainnya Stroke Masalah tiroid Menopause "Kebersihan mungkin memainkan peran terbesar," kata Toy.
4.Perubahan hormon
Perubahan hormon juga dapat memengaruhi bau badan, baik yang disebabkan oleh siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Selama kehamilan, orang berkeringat lebih banyak, tetapi kelenjar apokrinnya kurang aktif, yang dapat mengubah bau badan secara keseluruhan. Cara Mengurangi Bau Badan Toy menekankan bahwa cara terbaik untuk mengurangi bau badan adalah dengan menjaga kebersihan tubuh.
Cara mengurangi bau badan:
1. Mandi setiap hari
Membersihkan ketiak dengan sabun antibakteri untuk membantu mengurangi bakteri reaktif keringat pada kulit Anda.
2. Menggunakan Antiperspirant