LENTERATIMES - Tentunya setiap anak selalu mengharapkan kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Tetapi bagaimana jika orang tua memberikan perlakuan yang toxic dan menyakitkan untuk anaknya?
Administrasi Anak dan Keluarga Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS melaporkan pada tahun 2018 bahwa lebih dari 50.000 anak diyakini menjadi korban pelecehan emosional, menurut Psych2Go, saluran YouTube untuk organisasi media digital yang berfokus pada masalah kesehatan mental. '
Baca Juga: Bikin Ngakak! Plesetan Nama Daerah di Jawa Barat, Simak Nih!
Kata-kata kasar yang ditujukan kepada anak, sengaja atau tidak, dapat melukai perasaannya. Perilaku buruk juga dapat meninggalkan kesan sementara atau seumur hidup dalam ingatan.
Padahal, cara orang tua membesarkan anak dan berperilaku di depan mereka adalah dasar utama untuk membentuk karakter dan harga diri mereka. Sebagai orang tua, penting untuk menyadari perlakuan seperti apa yang tanpa disadari akan melukai pikiran anak dan mempengaruhi pembentukan karakter anak. Menurut Psych2Go, berikut delapan tanda orang tua berperilaku toxic pada anaknya.
Baca Juga: Ini Dia Total Harta Kekayaan Messi Usai Bawa Pulang Trofi Piala Dunia 2022
1. Ajukan pertanyaan provokatif
Menanyakan pertanyaan provokatif tentang perilaku atau perilaku anak juga merupakan bentuk terapi yang beracun. Misalnya dengan mengatakan "Kenapa kamu bertingkah aneh?" atau "Mengapa kamu berjalan, makan, atau berbicara seperti itu?".
Anak-anak cenderung mempercayai semua yang dikatakan orang tua mereka, jadi bersikap provokatif, menuduh, atau menyindir masalah anak-anak mereka dapat membuat mereka merasa ada yang salah dengan diri mereka.
Baca Juga: Pesulap Merah Banjir Job, Gus Samsudin jadi ODGJ
Ini akan membuat mereka sulit untuk menjadi diri mereka sendiri dengan orang lain, bahkan saat mereka tumbuh. Anak-anak mungkin merasa malu dan khawatir ketika orang lain menertawakan "kekurangan" orang tua mereka.
2. Pelecehan fisik terhadap anak
Merendahkan seorang anak dengan mengatakan "kamu jelek", "terlalu gemuk", "terlalu pendek", "terlalu kurus", atau menyerang penampilan dapat meningkatkan harga diri mereka.
Anak-anak mengkhawatirkan ukuran tubuhnya dan akhirnya memunculkan berbagai masalah emosional, seperti gangguan makan. Orang tua bertanggung jawab untuk mengajar anak-anak mereka bagaimana mencintai diri mereka sendiri, tidak peduli seperti apa penampilan mereka.
Artikel Terkait
Simak Nih! Cara Mudah Membersihkan Noda Hitam di Handuk Dapur
Alasan Kenapa Sofa Tak Boleh Disandarkan ke Dinding
5 Zodiak yang Dikenal Gampang Emosi, Tukang Marah-marah!
Simak Nih, Cara Bersihkan Kaca Mata yang Buram Jadi Kinclong!