Sudah Tahu Belum? Apa itu Hubungan Abusive, Ini Kata Psikolog

photo author
- Jumat, 17 Februari 2023 | 13:52 WIB
Ilustrasi. Seperti apa hubungan abusive? Mengapa seseorang sulit lepas dari hubungan ini,  begini kata psikolog. (pixabay/pecss609)
Ilustrasi. Seperti apa hubungan abusive? Mengapa seseorang sulit lepas dari hubungan ini, begini kata psikolog. (pixabay/pecss609)

LENTERATIMES.com - Istri aktor Rizal Djibran, Maesarah Nurzaka alias Sarah, menggugat cerai suaminya lantaran diduga melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan penyimpangan seksual.

Sarah mengaku bertahan menjalani pernikahannya karena keluarga.

Sarah juga memikirkan perasaan orang tua dan mertuanya. Padahal, Rizal Djibran sudah berlaku kasar sejak sebulan menikah.

Baca Juga: Begini Cara Memesan Tiket Kereta Api Online di Aplikasi KAI Access, Simak Ulasannya

Lalu, apa yang membuat para korban mempertahankan hubungan meskipun sangat menyiksa? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Ancaman
Pelaku KDRT akan mengancam korban agar hubungan mereka tak berakhir begitu saja. Mereka bisa saja mengancam menyakiti, meneror korban hingga membunuh. Ada pula pelaku yang melakukan ancaman bunuh diri.

Hal ini dilakukan agar korban tak meninggalkannya atau mencari bantuan untuk keluar dari hubungan yang tak sehat ini. Ancaman ini biasanya membuat korban takut sehingga tak bisa berpikir jernih.

2. Khawatir masa depan anak
Hal lain yang membuat korban bertahan dalam hubungan abusive adalah anak. Khawatir akan masa depan anak, mereka bertahan dengan harapan kesabaran bisa membawa mereka pada akhir yang bahagia.

Baca Juga: Tanda Zodiak Paling Dikenal Pendiam, Namun Rentan Menyimpan Dendam

3. Merasa malu
Banyak orang menganggap pernikahan yang langgeng adalah sebuah goals dan perceraian menjadi aib bagi keluarga. Inilah mengapa sebagian korban KDRT akan bertahan karena malu.

Jika hal ini terjadi, mereka tak hanya malu karena pasangannya ketahuan sering berbuat kasar. Sebaliknya, rasa malu terbesar justru datang dari gagalnya membina rumah tangga.

4. Depresi
Korban KDRT umumnya akan merasa depresi dan hal ini membuat posisinya semakin lemah. Lemah di sini dalam artian tak bisa membela diri atau mencari perlindungan, bahkan ke keluarganya sendiri.

Depresi juga bisa datang dari perlakuan pelaku KDRT yang mengintimidasi korban. Mereka dikekang sehingga semakin terisolasi dan kesulitan mengakses bantuan. Ini adalah salah satu alasan korban KDRT bertahan dalam hubungan abusive.

Perlu diketahui, ada siklus kekerasan yang mudah ditebak dalam KDRT. Teori ini dikemukakan psikolog bernama Lenore E. Walker.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Noviati Fajar Anugrah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X