Kulit kodok tebu beracun
Sekresi kelenjar kulit kodok tebu (disebut bufatoxin) sangat beracun dan dapat membuat hewan yang menggigit atau memakannya sakit atau bahkan mati, termasuk hewan peliharaan.
Sekresi kulit dapat mengiritasi kulit atau "membakar" mata orang yang memelihara katak ini. Jadi dengan senjata itu, lebih sulit lagi untuk menangkis kodok.
Berkembang biak sangat cepat
Salah satu kunci kemampuan kodok tebu menyebar begitu cepat adalah kemampuannya bereproduksi dalam jumlah besar.
Baca Juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Buat Gagal Diet untuk Wujudkan Perut Rata, Jangan Lakukan Lagi!
Mereka berkembang biak hampir setiap saat sepanjang tahun, bertelur 8.000 hingga 30.000 telur sekaligus di air tawar.
Telur kodok tebu dan kecebong beracun. Tidak hanya itu, mereka sangat mudah beradaptasi dan dapat ditemukan di daerah perkotaan dan pertanian, bukit pasir, padang rumput pesisir, tepi hutan hujan, dan rawa bakau.
Rakus
Kodok tebu sangat rakus dan akan memakan hampir semua yang mereka temukan. Makanan ad libitumnya meliputi kumbang, lebah, semut, jangkrik, katak, ular, siput air, dan bahkan anjing dan kucing kecil.
Baca Juga: Simak 5 Fakta Menarik dari Kucing Putih
Di daerah pemukiman, kodok tebu sering terlihat merangkak ke dalam mangkuk makanan anjing untuk dimakan.
Ada manusia yang menjilati kodok tebu
Saat terancam, kodok tebu melepaskan campuran bahan kimia beracun, termasuk 5-methoxy-N,N-dimethyltryptamine.
Orang yang menelan senyawa ini, biasanya dengan menjilati katak, mengalami halusinasi hebat dan demam umum.
Artikel Terkait
TV Tabung Bisa Tangkap Siaran TV Digital, Gak Perlu Pakai Set Top Box, Simak Caranya!
Samsung Galaxy Z Fold5 Akan Gunakan Engsel Droplet, Lebih Rapat!
Simak Fakta Makam Firaun yang Menghebohkan Dunia
Harga 2 Jutaan Samsung Galaxy A14 5G Meluncur dengan Baterai 5000 mAh
Penyebab HP Tidak Bisa Terhubung ke Wifi dan Cara Mengatasinya