LENTERATIMES.COM - Bali, pulau seribu pura, dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena keberagaman upacara adat yang masih dijaga dengan kental.
Upacara adat di Bali merupakan perpaduan antara unsur keagamaan Hindu dan kekayaan budaya lokal.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa upacara adat Bali yang masih rutin diselenggarakan hingga saat ini.
1. Upacara Omed-Omedan
Upacara Omed-Omedan, tradisi unik yang diadakan setelah hari raya Nyepi. Dimulai dengan sembahyang massal di pura, kemudian pemuda dan pemudi berusia 18-30 tahun berhadapan.
Mereka saling bertarung dan terkadang berakhir dengan ciuman. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun dan masih dipertahankan di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar.
2. Upacara Mesuryak
Upacara Mesuryak diselenggarakan setiap enam bulan sekali, bertepatan dengan hari raya Kuningan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Makan di Lembang, Wisata Kuliner yang Wajib Anda Kunjungi Saat Libur
Berlangsung di Desa Bongan, Tabanan, upacara ini merupakan penghormatan pada leluhur dengan sorak sorai, pemberian bekal, dan tradisi melempar uang ke udara.
3. Upacara Otonan
Upacara Otonan merayakan kelahiran bayi ketika berusia 6 bulan, diulang setiap 6 bulan dengan upacara yang lebih kecil.
Orang Bali percaya bahwa upacara ini dapat menentukan watak seseorang, bahkan dapat diulang jika diperlukan perubahan perilaku.
4. Mekare-Kare
Mekare-Kare, upacara adat yang dilakukan hanya oleh para pria di Tenganan, Karangasem.
Pertarungan menggunakan daun pandan dengan duri tajam, sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra, dewa perang dalam agama Hindu.
5. Upacara Tumpek Landep
Tumpek Landep adalah upacara adat untuk menyucikan senjata dan peralatan.
Dilakukan di pura yang dianggap sakral oleh masyarakat, dengan pemimpin adat memimpin doa-doa dan sesaji untuk memberkahi senjata dan peralatan.
Baca Juga: Rekomendasi 11 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits dan Murah, Cocok untuk Libur Akhir Tahun
6. Upacara Ngurek
Upacara Ngurek, mirip dengan debus, melibatkan seseorang yang menusuk tubuhnya dengan keris. Meskipun ekstrem, upacara ini mengandung nilai moral dalam keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Upacara Mepandes
Upacara Mepandes, potong gigi sebagai bentuk kewajiban keagamaan saat anak beranjak dewasa.
Upacara ini membayar hutang orang tua kepada anak dan diharapkan menghilangkan 6 sifat buruk dalam diri manusia.
8. Upacara Saraswati
Upacara Saraswati terkait dengan ilmu pengetahuan. Umat Hindu melakukan ritual untuk memuja Dewi Saraswati yang dianggap membawa ilmu pengetahuan ke bumi.
Selama upacara, buku dan kitab dihormati dengan doa dan tarian.
9. Upacara Melasti
Upacara Melasti rutin diadakan tiga hari sebelum hari raya Nyepi. Tujuannya adalah menyucikan diri dengan mengunjungi sumber air suci, mata air, dan laut.
Pemangku Hindu memercikkan air suci untuk membersihkan jiwa dan raga.
10. Upacara Ngaben
Ngaben, upacara pembakaran jenazah yang paling terkenal di Bali. Jenazah dikubur terlebih dahulu, dan proses pembakaran hanya melibatkan tulang.
Ngaben Asti Wedana adalah kategori yang paling sering dilakukan.
Demikianlah beberapa upacara adat di Bali yang masih dijaga dengan penuh kekayaan nilai dan tradisi.
Setiap upacara memiliki tujuan dan makna yang mendalam, menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Bali.
Jelajahi keunikan upacara adat Bali ini untuk memahami lebih dalam kekayaan budaya pulau Dewata.***