Indonesia Bangun Kereta Cepat yang Akan Dioperasikan Juni 2023

photo author
- Kamis, 1 Desember 2022 | 10:45 WIB
Indonesia Bangun Kereta Cepat yang Akan Beroprasi Juni 2023 (IStockphoto.com)
Indonesia Bangun Kereta Cepat yang Akan Beroprasi Juni 2023 (IStockphoto.com)

LENTERATIMES - Indonesia berencana memulai operasi kereta cepat Jakarta-Bandung pada Juni 2023. Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta api berkecepatan tinggi. Menciptakan sejarah dan peradaban baru.

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada awal 2016. Pada 25 November 2022, progres konstruksi mencapai 81,66%, dan progres investasi mencapai 91,40%.

Total panjang HSR Jakarta-Bandung adalah 142,3 km, termasuk 13 terowongan, 19,2 km (13,5%) pemotongan jalan, 23,58 km (16,6%) tanggul, 23,58 km (16,6%) tanggul, 16,82 km (11,8%) ) (terowongan) di sepanjang rute dan 82,7 km (58,1%) struktur layang di sepanjang rute.

Baca Juga: Selamat Hari AIDS Sedunia!, Berikut Adalah Definisi dan Pengertian Hari AIDS Sedunia

Selain itu, 97,27% proyek jembatan sudah selesai, 80,57% jalan sudah selesai, dan 99,48% terowongan sudah selesai. Sedangkan Stasiun Halim 73,87%, Stasiun Karawang 71,55%, Stasiun Padalarang 11,19%, Stasiun Teglua 85,20% dan Depo Teglua 75,79%.

Setelah itu, kereta cepat akan melaju dengan kecepatan 350 km/jam. Dengan menempuh selama 36-45 menit. Menggunakan rel selebar 1.435 mm (rel ganda). Satu rangkaian (train set) terdiri dari 8 train (gerbong). Saat ini ada 3 set kereta.

Indonesia akan mengukir sejarah dengan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta api berkecepatan tinggi, kata Djoko Setijowarno, kepala advokasi dan urusan masyarakat di Asosiasi Transportasi Indonesia (MTI). Di sisi lain, keberadaan kereta ekspres juga akan menciptakan peradaban lalu lintas baru di Indonesia.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Meesi Catat Rekor Buruk Piala Dunia, Gagal Penalti

"Sejarah dan peradaban transportasi di Indonesia ditandai dengan hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini harus selesai, sehingga dapat memberikan manfaat. Kereta cepat adalah masa depan transportasi di Indonesia, meski menuai kontroversi," kata Djoko dalam keterangan resminya.

Dalam prosesnya, kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dibantu China memang menuai kontroversi.

"Terlebih pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung prosesnya begitu cepat tanpa perencanaan matang. Tentunya pasti akan semakin memperuncing perdebatan itu. Biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun atau membengkak Rp 27,09 triliun," sambung Djoko.

"Target penyelesaian pun molor dari tahun 2019 mundur ke tahun 2023. Setidaknya ada tiga alasan kenapa pemerintah RI memilih China ketimbang Jepang, yaitu janji tanpa APBN, tanpa jaminan pemerintah, dan terbuka soal teknologi. Namun dalam perjalanannya memang ada biaya tambahan," katanya lagi.

Baca Juga: Zodiak yang Sering Disukai Banyak Orang Ini Ternyata Punya Otak yang Cerdas dan Tidak Sombong, Siapa Aja?

Namun, dalam pandangan Djoko, pengembangan transportasi darat berbasis rel selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahkan pro dan kontra terjadi 150 tahun yang lalu (pertengahan abad ke-19) ketika pemerintah Hindia Belanda sedang mempersiapkan pembangunan rel kereta api di Jawa pada masa kolonial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zahra Fitria Rozi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

IIMS 2024, Pertamina Tampilkan Inovasi Energi Hijau

Jumat, 16 Februari 2024 | 10:12 WIB

Terpopuler

X