LENTERATIMES.com -- Film kedua yang berasal dari jagat Sinema Bumilangit, Sri Asih, berhasil membuktikan kata-kata Joko Anwar (Produser Bumi Langit) bahwa semua proyek film Bumilangit akan dieksekusi oleh talenta-talenta terbaik baik di depan maupun di belakang layar.
Dipimpin oleh sutradara Upi Avianto dan diperankan oleh para pemeran papan atas, menjadikan Sri Asih sebgagai film pahlawan super Indonesia yang sangat layak. Sri Asih tidak hanya merupakan peningkatan besar dari pendahulunya, Gundala, tetapi juga membuka perkembangan lebih lanjut di Jagat Sinema Bumilangit.
Sri Asih adalah Adisatria pahlawan super Indonesia pertama yang diciptakan oleh R.A. Kosasih, bapak komik Indonesia. Identitas asli dari Sri Asih adalah Alana yang diperankan oleh Pevita Pearce.
Baca Juga: Fitur WhatsApp Terbaru yang Orang-orang Jarang Tahu, Simak Artikel Berikut!
Alana tidak bisa mengendalikan amarahnya sejak dia masih kecil. Tidak berhenti sampai di situ, Alana juga mengalami mimpi buruk berulang di mana dia dibisiki oleh seorang pria dari api.
Setelah Alana menjadi orang dewasa, masalahnya semakin parah. Ia bermasalah dengan Prayogo Adinegara yang diperankan oleh Surya Saputra, seorang pengusaha yang berniat menindas dan menghancurkan kaum miskin. Di balik itu, misi Prayogo terkait dengan bangkitnya panglima perang dari kekuatan jahat.
Sebelum misi itu terlaksana, Alana cukup beruntung bisa bertemu dengan nenek Mariani, penjaga pusaka Jagabumi. Mariani menjelaskan bahwa Alana adalah inkarnasi dari Dewi Asih, yang ditakdirkan untuk memberantas kekuatan jahat. Dari situlah petualangan Alana sebagai Sri Asih dimulai.
Baca Juga: Artis Rizky Billar Orang Mana Sih? Ternyata Ini Dia Profilnya
Berperan sebagai prekuel dari film Gundala, film ini menjawab pertanyaan seputar kehadiran Sri Asi di film tersebut. Meski begitu, perlu ditekankan bahwa film ini bukanlah sekuel dari Gundala, melainkan prekuel darinya. Bisa dibilang, film ini mengatur semua konflik yang terjadi di Gundala dan seterusnya.
Dari segi jalan cerita filmnya sendiri, plot yang disajikan terasa pas dan ringan. Babak 1 dan 2 memiliki tempo yang cukup baik, meskipun babak terakhir terasa agak terburu-buru, seolah-olah Anda didorong untuk menyelesaikannya dengan cepat.
Karakter yang ditampilkan memiliki standar yang tepat, mengingat pemeran film ini bertabur bintang, mulai dari Pevita sendiri, Jefri Nichol, Reza Rahadian, Jourdy Pranata, Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu hingga Christine Hakim, itu adalah sebuah prestasi tersendiri untuk film ini. Semua mendapatkan banyak screentime tetapi memainkan peran integral dalam keseluruhan cerita.
Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2022, Ini yang Dilakukan MWCNU Kecamatan Kemlagi!
Dilihat dari nama-nama di atas, Dimas Anggara dan Jefri Nichol berperan sebagai Kala dan Tangguh keduanya merupakan scene stealer yang memberi warna tersendiri pada film Sri Asih. Sentuhan humor terletak pada hubungan mereka.
Sayangnya, meski berbagai karakter mendapatkan banyak screentime, tidak ada motivasi yang menarik. Misalnya, motivasi Prayogo yang dangkal. Dibandingkan dengan Pengkor di Gondola yang tampak lebih kejam dan mengancam karena caranya yang tidak terkendali.
Artikel Terkait
Santri Sebagai Salah Satu Ujung Tombak Negeri
Hati Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Diri
Ketahui! Keberkahan Dunia dan Akhirat Karena Bekal Ilmu dari Perantara Guru yang Mulia
Untuk meng-Al-Qur'ankan Masyarakat JQH NU Al-Amanah IKHAC Mengadakan Kajian Kitab Tibyan untuk Umum
Halal Bihalal PKPT IPNU IPPNU IKHAC Sucikan Hati Kuatkan Silaturrahmi