LENTERATIMES.com - Film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni diputar di bioskop mulai hari ini. Versi perpanjangan KKN di Desa Penari yang masih digarap oleh sutradara Awi Suryadi ini lebih lama 40 menit dari film pertamanya.
Selain menjawab teka-teki, beberapa adegan yang dianggap kurang jelas di film pertama pun ditambahkan secara mendetail. Produser Manoj Punjabi menjelaskan bahwa ini pertama kalinya MD Entertainment memproduksi film versi panjang. Keputusan ini diambil karena KKN Dancer Village memiliki penggemar setia yang sering meminta versi lebih seram dan seram.
’’Saya nggak pernah terpikir untuk panjang-panjangin film, karena saya kritis. Tapi, saya lihat ini memang dibutuhkan. Memang saat kami syuting ada beberapa adegan yang missing. Terkesan terburu-buru,’’ kata Manoj pada konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu 28 Desember 2022.
Baca Juga: Mengenal Dewa di Mitologi Yunani, Olympus
Sebelum diadaptasi menjadi film, kisah KKN di Desa Penari ini memiliki pengikut yang militan saat masih menjadi postingan Twitter. Manoj mengatakan, pihaknya banyak menerima saran dan kritik karena film pertama dinilai tidak mewakili cerita asli yang dibuat oleh akun Simple Man.
Hal ini membuat Manoj dan tim memutuskan untuk membuat versi extended. Menurut Manoj, bukan hanya horor dan horor yang ditambahkan ke dalam film.
Manoj menjelaskan, pihaknya menggunakan gelar tambahan Luwih Dowo, Luwih Medeni karena ingin memberikan nuansa budaya Jawa yang lebih kuat.
Baca Juga: Simak nih!, Mengenal Jenis-jenis Jerapah
’Saya bilang judulnya jangan extended, dan keluar kata-kata itu (luwih dowo, luwih medeni, Red). Ketika diedit emang cocok banget. Lebih panjang dan mengerikan,’’ jelas Manoj.
Salah satu kontestan, Aghniny Haque, mengaku KKN di Desa Penari tidak hanya menghibur penonton, tapi juga mengedukasi mereka. Menurut pengamatannya di media sosial, film ini berhasil menarik lebih banyak perhatian pada budaya lokal.
’’Selain hiburan yang mencekam, setelah KKN tayang aku lihat banyak yang menarikan tarian gandrung asal Jawa Timur ini. Nah, di KKN Luwih Dowo, Luwih Medeni, tariannya bakal lebih banyak,’’ kata Aghni.
Baca Juga: Jenis Pisang yang Cocok untuk di Jadikan Olahan Pisang Goreng
KKN di Desa Penari telah menarik 9,2 juta penonton sejak dirilis pada 30 April lalu. Film yang tertunda dua tahun itu menjadi film lokal terlaris. Di film keduanya, KKN di Desa Penari ini tidak hanya diputar di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Singapura.
Para kru dan pemeran dijadwalkan melakukan perjalanan ke dua negara tetangga pada 6 Januari untuk tujuan promosi. Juga, akhir dari versi diperpanjang akan memotong adegan Sewu Dino. Film yang juga diadaptasi dari thread Manusia Sederhana ini rencananya akan dirilis saat Lebaran tahun 2023 mendatang.
Artikel Terkait
Cinta Laura Beri Jawaban Memohok Soal Dirinya yang Belum Menikah
Erina Gudono Ceritakan Awal Mula Ketemu Kaesang Pangarep
Indra Bekti Alami Pendarahan Otak, Indy Barends Ceritakan Kondisi saat Ditemukan di Kamar Mandi
Aghniny Haque Ungkap Resolusinya, Akan Fokus Karir Akting Tahun 2023
Viral Gaya Sederhana Soimah Bertemu Yuni Shara