LENTERATIMES.com - Penting untuk mengetahui mengapa biduran tidak boleh digaruk. Saat seseorang mengalami gatal-gatal di bagian tubuh manapun, otomatis kebiasaan menggaruk akan terbentuk.
Seperti dikutip dari Healthline, biduran atau urtikaria adalah reaksi gatal yang menyebabkan kulit kemerahan. Bilur merah muncul di kulit saat tubuh mengalami reaksi alergi terhadap obat, makanan, atau lingkungan.
Biduran dibagi menjadi akut dan kronis. Biasanya biduran berlangsung kurang dari 6 minggu. Namun, pada kasus kronis dapat berlangsung lebih dari 6 minggu dan berulang.
Baca Juga: Polisi Ciduk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Jenis Ganja di Kabupaten Sukabumi
Reaksi kulit yang paling umum terhadap biduran adalah gatal. Menggaruk kulit gatal akibat gatal-gatal dapat menimbulkan efek samping.
Alasan gatal-gatal tidak boleh digaruk karena menciptakan siklus menggaruk berulang. Awalnya, tubuh mengeluarkan senyawa histamin yang menimbulkan respons gatal.
Histamin adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk melindungi diri dari infeksi. Pada beberapa orang, histamin dapat menyebabkan bengkak dan gatal.
Baca Juga: 6 Makanan Alami untuk Obat Atasi Insomnia
Meski gatal biasanya tidak serius, namun bisa sangat mengganggu dan tidak nyaman. Ingat, jangan menggaruk bagian tubuh yang gatal. Alasan biduran tidak boleh digaruk adalah karena rasa gatalnya bisa menyebar dan menyebabkan peradangan.
Efek lain yang dapat muncul pada kulit akibat sering digaruk adalah munculnya lecet. Lepuhan pada tubuh bisa menjadi tempat masuknya bakteri yang justru bisa memperparah rasa gatal.
Kondisi biduran tidak boleh digaruk, justru akan menimbulkan infeksi sekunder. Selain itu, lecet akibat garukan dapat meninggalkan bekas hitam pada kulit.
Baca Juga: Single Baru, Dewa Budjana Gaet Astrid di Lagu Religi Lillahi Taala
Sementara cara meredakan biduran adalah melalui kompres dingin. Kompres kulit dengan waslap di bawah air dingin. Suhu dingin mengurangi peradangan dan mendinginkan kulit.
Hindari juga apa pun yang memicu reaksi gatal. Beberapa pemicu reaksi gatal seperti serbuk sari dan bulu hewan peliharaan. Kontak terus-menerus dengan bahan lateks juga bisa memicu rasa gatal.