Belajar Agama di Dunia Maya? Awas Jadi Ngawur, Ini yang Harus Diperhatikan!

photo author
- Senin, 27 Maret 2023 | 19:00 WIB
Ilustrasi pembelajaran online. Di era perkembangan teknologi, belajar agama juga bisa dilakukan di dunia maya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan. (Freepik.com)
Ilustrasi pembelajaran online. Di era perkembangan teknologi, belajar agama juga bisa dilakukan di dunia maya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan. (Freepik.com)

LENTERATIMES.COM - Kegiatan belajar kini bisa dilakukan secara virtual atau online seiring perkembangan teknologi, termasuk belajar agama. Namun, ada hal yang harus diperhatikan agar tidak menjadi 'ngawur'.

Anggota Komisi I DPR RI, H Mukhkis Basri mengatakan, dengan perkembangan teknologi pendidikan, tenaga pendidik perlu memiliki kompetensi untuk mengelola pembelajaran berbasis online.

Saat ini, belajar agama dapat dilakukan secara online. Namun, harus lebih edukatif, informatif dan bertujuan untuk perubahan yang lebih baik di masa depan.

Baca Juga: Ketua GP Ansor Megamendung Tanggapi Viralnya Video Penggerebekan Pedagang Bakso di Puncak Kabupaten Bogor

"belajar agama secara online harus memperhatikan siapa penerimanya, bahasa yang digunakan dan juga budaya cakupan pembelajaran nya," ujarnya dalam seminar online bertajuk 'belajar agama di dunia maya' yang digelar Kementerian Kominfo dan DPR RI, Minggu 26 Maret 2023.

Menurutnya, efektivitas belajar agama secara online dapat dilihat dari sisi kuantitas dan kualitas informasi yang disampaikan.

"Dengan adanya integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran, tenaga pendidik perlu beradaptasi dan mengintegrasikan teknologi informasi dalam pemebelajaran untuk membuatnya menarik dan menyenangkan," sambungnya.

Baca Juga: Cara Mengontrol Emosi Saat Bulan Ramadhan, Agar Puasa Tidak Sia-sia

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Karim Rasyid Lampung, KH Asep Holis Nurjamil mengatakan, fenomena media sosial (medsos) ibarat pisau bermata dua.

Ia mengibaratkan, ketika pisau dipegang seorang pembunuh, maka pisau itu bisa menjadi benda yang mematikan.

Namun, jika pisau itu dipegang oleh seorang juru masak, maka pisau itu dapat membantunya menciptakan masakan yang lezat.

KH Asep menjelaskan, semangat belajar agama masyarakat dewasa ini sangat tinggi. Kondisi ini patut diapresiasi.

Namun, ada sebagian masyarakat yang semakin belajar agama malah semakin bingung dan galau.

"Mereka tidak sedikit menjadi 'ngawur’, bahkan saling bertikai karena banyak melarang berbagai bentuk ibadah, Fenomena hari ini yang membuat miris sekaligus prihatin adalah banyaknya muslim yang kurang hati-hati dan selektif dalam memilih sumber ilmu agama dan ulama atau ustadz dalam belajar agama," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X