LENTERATIMES.COM - Pemerintah ingin meningkatkan harkat para huffaz (penghafal Al-Qur'an) dengan memastikan bahwa mereka juga memiliki gelar dan tidak tertinggal oleh sistem pendidikan negara. Demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi.
Hal itu, kata dia, bisa dicapai melalui pembuatan modul khusus pelatihan guru yang ditawarkan oleh Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI), serta memberikan kesempatan kepada Huffaz untuk melanjutkan studinya di tingkat sarjana universitas tersebut.
Dia mengatakan langkah tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk menghasilkan 125.000 profesional huffaz pada tahun 2050.
Baca Juga: Tanda Zodiak yang Selalu Bahagia, Si Paling Ceria
“Artinya, mereka tidak hanya bisa menjadi profesional seperti insinyur, pengacara, dokter dan akuntan, bergabung dengan lembaga dan badan usaha, tetapi sekaligus bisa terus mengabdi sebagai imam di masjid-masjid,” kata Ahmad usai mengunjungi UPSI. . , laporan halaman bernama untuk Selasa (21 Februari 2023).
Selain itu, Wakil Kepala Sekolah UPSI Prof Datuk Dr Md Amin Md Taff juga hadir. Ahmad mengatakan huffaz harus memiliki kualifikasi akademik, antara lain Surat Keterangan Belajar Malaysia (SPM), yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti pengabdian masyarakat.
Ia mengungkapkan, karena pemerintah melihat sebagian besar kelompok tersebut berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini karena diyakini bahwa ibadah yang dilakukan oleh kelompok harus bebas.
Artikel Terkait
Ketika Ghanim Al Muftah Lantunkan Alquran Saat Pembukaan Piala Dunia 2022 Bersama Morgan Freeman
Simak Nih! 3 Negara Mayoritas Muslim yang Dulunya Adalah Negara Komunis
Pentingnya Bertawakal kepada Allah SWT, Ini 3 Keutamaannya bagi Umat Muslim
Apa Saja Sih Daftar Fakultas dan Program Studi di Unpad? Simak Informasinya
Intip!! Umat Muslim Di UEA Hanya Puasa 13 Jam Pada Hari Pertama Puasa