Berprilaku Progresif Jalan Menuju Hidup Kembali Peradaban Islam

photo author
- Selasa, 28 Februari 2023 | 06:13 WIB
Beberapa waktu mujarab untuk berdoa agar terkabul (Pixabay)
Beberapa waktu mujarab untuk berdoa agar terkabul (Pixabay)

LENTERATIMES.COM - Cendekiawan Muslim Indonesia Tinja Suddin mengatakan bahwa perilaku progresif adalah jalan untuk menghidupkan kembali peradaban Islam.


“Perilaku progresif adalah cara untuk menghidupkan kembali peradaban Islam. Oleh karena itu, sangat penting dan mendesak bagi dunia Islam untuk mendesain ulang strategi peradaban. Untuk itu, perilaku umat Islam yang progresif harus menjadi arah kesadaran dan kehidupan,” ujarnya dalam keterangan tertulis. Senin (27/2/2023) diterima di Jakarta.


Ia mengatakan hal tersebut pada pembukaan konferensi internasional di Aljazair dengan tema "Progressive Behavior Between Teaching, Practice and Joint Application", yang diselenggarakan atas prakarsa Dewan Tinggi Islam Aljazair. Sekitar 600 cendekiawan dan akademisi Muslim dari luar negeri berpartisipasi dalam acara tersebut. Din Syamsuddin dari Indonesia dan Chalief Akbar, Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Umat Muslim Nottingham Diundang Ke Acara Kesehatan Jelang Ramdhan

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tema pertemuan ini sangat penting dan tepat waktu, karena permasalahan yang ada saat ini adalah adanya kesenjangan antara cita-cita dan realitas pembangunan peradaban.


"Islam adalah agama peradaban, tetapi umat Islam tidak menjadi pemegang tertinggi peradaban dunia seperti yang mereka lakukan di Abad Pertengahan," katanya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 ini menegaskan bahwa perilaku progresif yang perlu ditunjukkan oleh umat Islam perlu berupa jalan tengah (wasatiyyah) untuk mengatasi kerusakan dunia akibat ekstrimisme dan liberalisme di bidang politik, ekonomi, dan budaya. .

Baca Juga: Simak Nih! Tata Cara Mandi Hadas yang Benar

“Perilaku progresif menuntut pengutamaan produktivitas, kedisiplinan, menghargai waktu, dan hidup efisien. Di luar itu mutlak perlu menunjukkan kekompakan dan kerja sama,” ujarnya.

Sejumlah mufti menghadiri pertemuan tersebut, termasuk mufti Mesir Syaikh Syauqi Ibrahim, mantan mufti Bosnia Syaikh Mustofa Cheric dan presiden Dewan Tinggi Islam Aljazair Syaikh Bou Abdullah Ghulamullah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fauzan Al Bajili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bacaan Niat dan Tata Sholat Tahajud 2 Rakaat

Jumat, 5 Januari 2024 | 18:33 WIB

Terpopuler

X