Karena hakikat puasa adalah memperbanyak amal saleh, maka Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan untuk memperbanyak amal saleh saat berpuasa, karena pahalanya akan berlipat ganda.
Jelas bahwa hadits yang berbunyi “niamus shaimi ibadatun” yang mengisyaratkan bahwa ibadah kepada orang yang berpuasa adalah pahala adalah hadits yang palsu. Karena tidak sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Juga, tujuan dari hadits ini adalah untuk menggambarkan puasa sebagai amalan mengunduh pahala. wallahualam bish-shawab.***
Artikel Terkait
Supaya Puasa nggak Sia-sia, Catat 7 Amalan Bulan Ramadhan yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Lupa Makan dan Minum pada Siang Hari di Bulan Ramadhan, Puasanya Masih Sah nggak? Simak Penjelasannya
3 Amalan selama Ramadhan yang Bisa Menambah Pahala dan Ketakwaan, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Inilah Doa Hari ke-6 sampai 10 Ramadhan, Latin dan Artinya, Yuk Perbanyak Doa dan Amalan Baik selama Puasa
5 Tanda Malam Lailatul Qadar, Malam Penuh Keberkahan di Bulan Ramadhan