LENTERATIMES.COM - Kelompok Wartawan atau Pokwan DPRD Kabupaten Bogor menggelar diskusi terkait kebencanaan bertajuk Jurnalisme Bencana: Liputan dan Pemberitaan di Sekretariat Pokwan DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin 31 Juli 2023.
Diskusi ini digelar untuk kembali mengingatkan pentingnya peran dan tugas jurnalis dalam peliputan kebencanaan.
Ada beberapa poin yang mendasari diskusi jurnalisme bencana ini. Misalnya, kita bisa belajar bahwa bencana merupakan siklus berulang.
Peran jurnalis juga sangat penting dalam membangun kesadaran soal mitigasi bencana untuk meminimalisasi dampak.
Baca Juga: Ampuh! Ini Tanaman yang Bisa Mengusir Tikus di Rumah
Di sisi lain, masih selalu ditemukan pemberitaan jurnalis yang menyimpang dari tujuan utamanya. Selain eksploitasi duka korban yang justru menambah beban korban, pemahaman yang terbatas juga kerap mengaburkan informasi yang seharusnya.
"Beberapa poin ini yang kemudian menjadi dasar kenapa kami menggelar diskusi jurnalisme bencana ini," ujar Ketua Pelaksana diskusi Rujukan Institute, M Fikri Setiawan.
Diskusi ini menghadirkan narasumber dari Harian Kompas, Ahmad Arif. Wartawan yang bergabung dengan Harian Kompas sejak 2003 ini memang dikenal aktif meliput isu isu lingkungan dan kebencanaan.
Ahmad Arif juga telah menulis beberapa buku, di antaranya "Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme" dan "Tambora Mengguncang Dunia".
Arif menegaskan, seorang jurnalis penting memiliki pengetahuan dan pemahaman yang utuh terhadap daerah rawan bencana serta istilah-istilah yang dipakai dalam informasi kebencanaan.
Dengan pemahaman mendasar itu, jurnalis bisa menjaga keselamatan saat liputan dan membuat produk berita dengan pendekatan saintifik untuk mengedukasi masyarakat.
"Bagaimana kita menyampaikan informasi kepada masyarakat, jika kita sendiri tidak memahaminya. Pemahaman ini juga penting untuk menjaga keselamatan jurnalis dan masyarakat yang terdampak bencana," terang Arif..
Baca Juga: Sempat Viral, Pelaku Pengrusakan Mobil di Pakansari Cibinong Diringkus Polisi