LENTERATIMES.com - Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses, Penghina Islam populer Maret 2022, menceritakan situasinya saat ini di Amerika Serikat (AS). Lewat akun YouTube-nya, ia membagikan momen saat ia memisahkan kaleng dan botol.
Dalam video berdurasi 7 menit 14 detik itu, Saifuddin yang sempat viral karena di cap sebagai Penghina Islam itu didampingi seorang pria yang merekam gerak-geriknya.
“Nah, itu dibuka, yang plastik-plastik, yang kaleng-kaleng,” ucap pria itu kepada Saifuddin, pria yang sempat di cap sebagai Penghina Islam pada Maret 2022 itu.
Baca Juga: Mixue Diperingatkan Kemenag untuk Tidak Pasang Logo Halal Indonesia
Segera setelah itu, Saifuddin memisahkan beberapa kaleng dan botol dari plastik tersebut dan memasukkannya ke dalam wadah yang sesuai. Namun, apakah ini semua hasil jerih payahnya atau tidak, tidak diketahui.
Saat semua kaleng dan botol sudah berada di dalam wadah, Saifuddin memberikan pesan terakhir sebelum menutup video.
“Oke saudara-saudara, walaupun di negeri orang atau bagaimana pun kita tetap maju meskipun jadi pemulung. Saya adalah pemulung jiwa-jiwa di mana pun saya berada. Yesus datang untuk orang yang berdosa bukan orang benar. Yesus datang untuk menyembuhkan orang sakit. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati,” ucapnya dalam video berjudul Jadi Pemulung di Amerika, Kumpulkan Botol.
Baca Juga: Krim Pemutih Wajah Tokcer, Dijamin Bikin Putih Beneran! Aman BPOM dan Bebas Flek Hitam
Senin lalu, 28 Maret 2022, Dir Siber Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian. Penyidik menjeratnya dengan Pasal 45(2) dan Pasal 28(2) UU ITE No. 19/2016.
dan Pasal 156 KUHP, atau Pasal 156a KUHP, Pasal 14(1)(2), dan Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Ancamannya enam tahun penjara.
Penodaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim terjadi pekan lalu saat dia terang-terangan menyatakan Kementerian Agama (Kemenag) telah menghapus 300 ayat Alquran. Menurut seorang pendeta asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), 300 ayat kitab suci umat Islam menjadi penyebab maraknya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan! Simak Nih Rekomendasi Krim Penghilang Flek Hitam untuk Usia 40 Tahunan
Saifuddin Ibrahim juga mengatakan bahwa pesantren dan madrasah di Indonesia merupakan lembaga pendidikan yang mempromosikan terorisme dan radikalisasi. Tindakannya telah dikritik oleh berbagai tokoh publik. Pada 2017, dia juga ditangkap karena ujaran kebencian.***
Artikel Terkait
Nabi Adam yang Dikeluarkan dari Surga
Zodiak Dalam Pandangan Islam
Dinosaurus Dalam Pandangan Islam
4 Negara yang Melarang Perayaan Tahun Baru Sebab Berlawanan dengan Agama
Simak Nih! 3 Hikmah dari Tawakal