Selama fase ini, Anda dan pasangan lebih bersemangat. ini normal.
Dalam hubungan yang sehat, Anda dapat memprioritaskan dan menyelesaikan daftar tugas Anda alih-alih melakukan apa yang perlu Anda lakukan dengan pasangan Anda, dan kemudian Anda dapat melakukan hal-hal lain dengan pasangan Anda.
Baca Juga: Ini Kalimat Basa Basi yang Diucapkan Orang Sukses, Bukan 'Apa Kabar'
Jika Anda dan pasangan tidak berada pada tahap ini dan masih mendambakan untuk bersama selamanya, itu bisa menjadi tanda cinta yang obsesif.
5. Emosi yang kuat
Pernahkah Anda mendengar ungkapan "apa yang pantas Anda dapatkan"? Emosi sangat cocok dengan situasi.
Misalnya, dapat dimengerti bahwa Anda mungkin merasa frustrasi dan kesal jika pasangan Anda makan sisa makanan favorit Anda, tetapi tidak dapat diterima jika itu membuat Anda dan pasangan saling berteriak.
Baca Juga: Rajin Lakukan Hal Remeh Ini, Buat Hidup Jadi Terasa Bahagia
Ketika seseorang mengidap OCD, emosinya terhadap orang yang dicintainya dapat menjadi tidak proporsional dan dapat memicu kemarahan, kecemburuan, dan ledakan emosi.
6. Penyakit mental lainnya
Hanya karena seseorang memiliki satu penyakit mental tidak berarti mereka memiliki semuanya.
Meski terkadang satu penyakit jiwa memicu beberapa penyakit jiwa lainnya.
Baca Juga: V.I.P Bersiap, G-Drgon Umumkan Akan Segera Comeback
Dalam gangguan cinta obsesif-kompulsif, ini berfokus pada emosi terhadap orang lain.
Penyakit mental serupa lainnya yang menyebabkan TUA adalah gejala BPD (Borderline Personality Disorder).
Artikel Terkait
Cara Memperlakukan Pasangan dengan Love Language Word of Affirmation
Tanda Pasangan Lebih Mengdendalikan Hubungan Yang Buat Tak Nyaman
4 Cara untuk Menenangkan Perasaan saat Usai Bertengkar dengan Pasangan
Ketahui Nih Guys, Cara Menjadi Pasangan yang Menyenangkan
Tanda Zodiak yang Gampang Akrab Sama Keluarga Pasangan