LENTERATIMES.COM - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor Didorong meraup cuan lebih saat Ramadhan lewat berbagai kegiatan selama Ramadhan 1445 Hijriyah.
Salah satu kegiatannya yakni bazar Ramadhan yang digelar Pemkab Bogor.
Bazar Ramadhan dilaksanakan oleh Pemkab Bogor bersama pihak terkait selama Ramadhan, baik di tingkat kabupaten maupun di kecamatan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Iman Wahyu Budiana mengatakan, bulan suci Ramadhan memberikan keberkahan kepada umat muslim.
Keberkahan Ramadhan ini juga dirasakan para pelaku UMKM di Kabupaten Bogor yang omsetnya meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar.
Ada pula para pelaku UMKM ultra mikro seperti para penjual takjil yang bermunculan selama bulan Ramadhan.
"Selama bulan Ramadhan, Pemkab Bogor bekerja sama dengan stakeholder melaksanakan kegiatan bazar Ramadhan. Tentunya ini merupakan bentuk perhatian kami kepada para pelaku UMKM untuk berjualan dan meraih omset," ujarnya, Jumat, 5 April 2024.
"Salah satunya Diskop UKM yang menyelenggarakan bazar Ramadhan selama tiga hari berturut-turut, ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM sehingga bisa meraih kenaikan omset. Karena, bazar Ramadhan ini pun mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat untuk datang dan berbelanja," sambungnya.
Iman menjelaskan, bazar yang dilaksanakan di halaman kantor Diskop UKM adalah kegiatan non APBD.
Namun di tahun depan, pihaknya akan menganggarkan bazar Ramadhan karena rencananya nanti akan digelar di lokasi yang memiliki pangsa pasar sesuai dengan produk UMKM yang dijual.
"Alhamdulillah hasilnya cukup lumayan (bazar Ramadhan). Kami juga bekerjasama dengan Bank BJB, setiap UMKM diberikan QRIS atau standar pembayaran kode QR untuk memfasilitasi pembayaran nontunai. Meski demikian ada juga yang melakukan pembayaran tunai," jelas Iman.
Saat ini, pihaknya juga sedang gencar mengajak para pelaku UMKM membuat sertifikasi halal.
Bahkan, Pemkab Bogor memiliki program pembuatan sertifikasi halal gratis yang dilaksanakan sebanyak empat gelombang, satu gelombangnya untuk 50 orang.
"Inginnya lebih banyak lagi yang bisa kami fasilitasi, namun sementara anggaranya terbatas, kedepan kami berupaya untuk menambah kuotanya," harapnya.
Sementara untuk permodalan, pelaku UMKm bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat atau KUR.