news

Bupati Bogor Gagas Program “Satu Desa Satu Sarjana” untuk Pemerataan Pendidikan Tinggi

Selasa, 7 Oktober 2025 | 21:03 WIB
Rudy Susmanto gagas program Satu Desa Satu Sarjana untuk pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Bogor. (Ist)

LENTERATIMES.COM - Bupati Bogor Rudy Susmanto memimpin rapat pembahasan program “Satu Desa Satu Sarjana” di Pendopo Bupati Bogor, Senin (06/10/25).

Rapat tersebut menjadi langkah awal Pemkab Bogor dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui perluasan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat desa.

Dalam arahannya, Rudy Susmanto menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Bogor tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh aspek pembangunan manusia.

Baca Juga: Jaro Ade Pantau Proyek Infrastruktur Strategis di Kabupaten Bogor

“Percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor bukan hanya membangun jalan dan jembatan, tetapi juga membangun sumber daya manusia. Karena itu, kita perlu merumuskan Peraturan Bupati terkait Bantuan Keuangan Desa yang bisa digunakan untuk mendukung program Satu Desa Satu Sarjana,” ujar Rudy.

Program “Satu Desa Satu Sarjana” diharapkan menjadi terobosan dalam pemerataan kesempatan pendidikan tinggi hingga pelosok desa.

Melalui inisiatif ini, setiap desa di Kabupaten Bogor diharapkan dapat membiayai minimal satu warganya untuk menempuh pendidikan strata satu (S1) di perguruan tinggi.

Baca Juga: Pemkab Bogor Genjot Program Satu Desa Satu Sarjana Demi Akses Pendidikan Merata

Lebih lanjut, Bupati Bogor mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah universitas di Kabupaten Bogor, salah satunya ITB Vinus Bogor, untuk pelaksanaan program tersebut.

“Kita ingin tahun 2026 sudah berjalan. Targetnya, minimal 416 mahasiswa dari 416 desa di Kabupaten Bogor bisa menempuh pendidikan tinggi. Ini menjadi langkah awal menuju cita-cita besar kita, yaitu membentuk Universitas Tegar Beriman, milik Pemerintah Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Rudy juga menekankan pentingnya sistem pembelajaran yang fleksibel dan terjangkau, termasuk melalui pembelajaran daring (virtual learning) agar mahasiswa dari berbagai wilayah desa dapat mengikuti perkuliahan tanpa hambatan jarak.

Baca Juga: Sekda Ajat Dorong ASN Lebih Kreatif dan Adaptif Menghadapi Perubahan

Selain itu, ia menegaskan agar proses seleksi penerima beasiswa desa benar-benar tepat sasaran dengan memprioritaskan masyarakat berprestasi dan kurang mampu.

“Yang berhak mendapatkan beasiswa adalah warga yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki prestasi akademik. Desa juga bisa menambah jumlah penerima sesuai kemampuan anggarannya,” tambah Bupati.

Halaman:

Tags

Terkini