METROPOLITAN.ID - Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, mencatat tonggak penting dalam penguatan ketahanan pangan desa.
Pada Sabtu, 29 November 2025, tim Pengabdian Masyarakat BIMA skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) bersama Kelompok Tani Kebon Kopi Mandiri melaksanakan panen ikan perdana hasil budidaya ikan nila hitam menggunakan sistem bioflok tanpa molase.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan budidaya ikan nila berbasis bioflok tanpa molase yang sebelumnya digelar pada 4 Agustus 2025.
Program tersebut didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, dengan tahun pendanaan 2025.
Baca Juga: DPRD Kota Bekasi Tegaskan Dana Penyertaan Modal BUMD Harus Transparan dan Berdampak Nyata
Panen perdana ini menjadi momen strategis bagi Desa Cibanteng, mengingat tingginya konsumsi ikan masyarakat serta kebutuhan akan sumber protein hewani yang terjangkau.
Dari sisi produksi, program ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan kondisi sebelum pengabdian. Jumlah kolam budidaya meningkat dari dua menjadi lima kolam, disertai pengelolaan kualitas air yang lebih optimal.
Penerapan teknologi bioflok tanpa molase, yang didukung alat pembuangan bioflok berstatus paten (Paten Nomor S00202514008 atas nama Dr. Julie Ekasari, S.Pi., M.Sc.), terbukti mampu menjaga stabilitas kualitas air dan kesehatan ikan.
Dampaknya, tingkat kelangsungan hidup ikan mencapai sekitar 91 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum program dijalankan.
Dari hasil panen, kelompok tani berhasil memanen sekitar 180 kilogram ikan nila hitam. Setiap kilogram berisi 4–6 ekor ikan berukuran konsumsi dan telah dibersihkan, sehingga siap diolah oleh konsumen.
Capaian ini menunjukkan bahwa sistem bioflok tanpa molase dapat diterapkan secara efektif meski dengan keterbatasan lahan, sekaligus mendukung konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan pakan tambahan berupa maggot hasil budidaya internal kelompok.
Dari aspek pemasaran, ikan nila hasil panen dijual langsung kepada masyarakat sekitar Desa Cibanteng dengan harga Rp30.000 per kilogram.
Skema penjualan langsung ini memberi keuntungan ganda, yakni menyediakan ikan segar dengan harga terjangkau bagi warga sekaligus meningkatkan margin keuntungan kelompok tani.
Selain itu, kapasitas pemasaran kelompok tani juga mengalami peningkatan.