news

Panen Ikan Perdana Pengabdian BIMA Skema PDB di Desa Cibanteng, Bukti Keberhasilan Bioflok Tanpa Molase

Minggu, 14 Desember 2025 | 15:15 WIB
Perdana panen ikan nila hitam pengabdian BIMA skema PDB di Cibanteng menggunakan sistem bioflok

Baca Juga: DPRD Kota Bekasi Dorong Pemkot Bangun Sekretariat RW di Seluruh Wilayah

Jika sebelumnya penjualan hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut, kini kelompok tani mulai memanfaatkan media sosial melalui poster promosi digital.

Pelatihan pemasaran dan manajemen usaha mendorong penerapan pencatatan penjualan serta administrasi pemasaran yang lebih tertata.

Perbaikan juga terlihat pada aspek manajemen produksi. Kelompok tani kini menerapkan pencatatan data terpusat, penjadwalan piket pemeliharaan kolam, serta pembagian tugas yang lebih jelas antaranggota.

Pencatatan input dan output produksi dilakukan secara rutin untuk memudahkan evaluasi biaya dan perhitungan keuntungan, sehingga mendukung keberlanjutan usaha budidaya ikan nila berbasis bioflok.

Kegiatan panen ikan perdana ini turut dihadiri tim pengabdian BIMA, aparat desa, kelompok tani mitra, serta masyarakat setempat.

Keterlibatan masyarakat sejak tahap produksi hingga pemasaran memberikan pengalaman praktik langsung yang memperkuat pemahaman teknis sekaligus kewirausahaan.

Ketua tim pengabdian, Dr. Meti Ekayani, S.Hut., M.Sc., menyampaikan bahwa keberhasilan panen perdana ini menjadi bukti nyata efektivitas teknologi bioflok tanpa molase di tingkat desa.

Ia menilai model ini berpotensi menjadi percontohan pengembangan ketahanan pangan berbasis ekonomi sirkular.

Dengan capaian tersebut, Desa Cibanteng menunjukkan komitmen dalam mengembangkan ketahanan pangan melalui inovasi teknologi ramah lingkungan dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi wilayah lain untuk mengadopsi sistem serupa dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal.

Tim pengabdian juga menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia atas dukungan melalui Program BIMA PDB.

Kolaborasi ini dinilai menjadi langkah strategis dalam mendorong keberdayaan kelompok tani serta pengembangan sistem produksi dan pemasaran yang berkelanjutan.

 

***

Halaman:

Tags

Terkini