Bojonegoro, LenteraTimes.com - KKN UIN Walisongo Semarang memanfaatkan waktu luang di Desa Mojo dengan membuat ecobrick pada Senin, 14 November 2021. Ecobrick merupakan salah satu upaya dalam meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik bekas yang diisi penuh dengan sampah anorganik yang dipotong kecil-kecil hingga botol plastik tersebut terisi penuh dan padat. Sampah-sampah anorganik didapat dari konsumsi warga setempat selama beberapa hari.
Pembuatan ecobrick didasari karena banyaknya sampah di lingkungan setempat dan banyaknya lahan kosong yang terbengkalai. Selain merapikan lingkungan dari sampah, adanya ecobrick diharapkan mampu memperindah lingkungan sekitar yang kosong dan terbengkalai. Ecobrick diharapkan mampu menjadi ikon tersendiri sebagai seni memanfaatkan sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan estetika.
"Ecobrick ide yang bagus, karena masih banyak warga yang belum sadar akan kebersihan lingkungan dan juga banyak lahan kosong disini, jadi pemanfaatan sampah dengan ecobrick adalah ide yang bagus," tutur Tuhari selaku ketua RT.
Botol plastik bekas yang sudah diisi penuh dengan potongan sampah anorganik ditutup dan disusun berdiri dan berjejer diatas lahan yang kosong. Kemudian diberi semen dibagian bawah agar tidak mudah hancur. Setelah disusun membentuk lingkaran atau persegi sesuai dengan kebutuhan, bagian tengah yang kosong bisa diisi dengan tanaman hias atau tanaman herbal sesuai dengan keinginan.
"Adanya ecobrick ini dapat memperindah lingkungan karena bisa menambah estetika taman, semoga untuk kedepannya bisa terus membuat ecobrick agar bisa meminimalisir sampah disekitar lingkungan," tutur Rahma selaku koordinator kelompok KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 83.
Redaksi: Nanda Pramesti Nariswari