LenteraTimes.com – Dilansir dari unggahan akun instagram @perupdata pada 30 Desember 2021 diketahui pasien varian omikron meningkat hingga 68 orang. Diidentifikasi 52 pasien tanpa gejala dan 16 pasien dengan gejala. Sebelumnya pada 27 Desember 2021 teridentifikasi pasien varian omicron hanya 46 orang. Tentu hal ini terjadi pelonjakan yang tinggi dalam kurun waktu 3 hari saja.
Varian omicron adalah jenis baru dari virus covid-19 yang sampai saat ini (1/1) masih dalam status pandemic oleh WHO. Di Indonesia virus omicron terdeteksi pada salah satu pekerja wisma atlet dengan inisial N pada 16 Desember 2021. Diduga pasien pertama omicron terkena dampak oleh WNI 21 tahun dengan insial TF yang sebelumnya berkunjung ke Nigeria dan tiba di Indonesia pada 27 November 2021.
Perihal ini menjadi sangat penting karena semakin hari kasus pasien omicron semakin meningkat. Kondisi pasien yang terkena pun ternyata telah melaksanakan vakson dosis 2 yakni sejumlah 51 pasien. Sedangkan pasien dengan riwayat dosis 1 terdapat 7 pasien dan pasien belum vaksin ada 6 pasien serta 4 pasien lainnya tidak diketahui status riwayat vaksinnya.
Melalui wawancara oleh CNN Inodonesia, Adea Irawati, Juru Bicara Kementrian Perhubungan mengatakan varian omicron tertular masih melalui para pendatang dari luar negeri dan belum ditemukan kasus dari sebuah komunitas. Pemerintah juga melakukan pengetatan pintu masuk di bandara, pos batas lintas negara dan pelabuhan.
Masdalina Pane, Ahli Epidomologi juga menyampaikan pengetatan pintu masuk adalah cara yang paling efektif dan efisien dalam menahan mobilitas varian omicron yang mulai datang ke Indonesia.
