Jaket KTT G20 Milik Jokowi Membuat Para Relawan Berebutan untuk Merasakan Bekas Keringat Presiden

LENTERATIMES.com - Jaket merah bergambar G20 yang dilempar Presiden Joko Widodo membuat para Relawan berebut fokus. Jaket ini didapatkan oleh seorang relawan berusia 47 tahun bernama Sugeng yang berdiri di samping panggung.

Sugeng kemudian meminjamkan jaket itu kepada sukarelawan lainnya. Jaket yang digunakan pada KTT G20 dipakai puluhan relawan secara bergantian. Mereka terlihat bahagia saat mengenakan jaket dan berfoto bersama.

"Enggak apa-apa bekas dipakai, saya mau rasain keringet Pak Jokowi," ujar Ani, salah satu relawan yang mengikuti acara Gerakan Nusantara Bersatu. 

Baca Juga: Pantai Populer di Sukabumi, Simak Rekomendasinya!

Ani, salah satu relawan dari Tangerang Selatan, ikut ambil bagian dalam acara tersebut. Sugeng pun mengaku bersedia merotasi jaket itu bersama rekan-rekannya.

Namun, ia tak ingin menjual jaket yang dikenakan Jokowi saat menyaksikan ajang MotoGP Mandalika.

Presiden Jokowi melempar jaket KTT G20 dari panggung saat berjalan menuju podium. Sebelumnya, ia sempat berinteraksi dengan relawan dan berpose untuk difoto.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Bau Badan, Jika dengan Mandi Saja Tidak Cukup

Usai melewati podium melingkar, Jokowi seolah kembali berada di royal box GBK. Namun di tengah jalan, para relawan meneriaki Jokowi dan meminta jaket yang dikenakannya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu kemudian membuka kancing jaketnya dan membuat para relawan berteriak.

Dia melemparkan jaketnya dari panggung. Ini membuat para relawan berebut untuk mendapatkan jaket.

Baca Juga: Ini Dia Tempat Angker dan Seram yang Terkenal di Bandung

Jumlah relawan yang ikut mencapai 150.000, kata Aminuddin Ma'ruf, ketua Panitia Acara Nusantara Bersatu dan staff khusus Jokowi. Mereka berasal dari beberapa organ relawan Jokowi yang tersebar di berbagai daerah.

Aminuddin mengatakan, relawan juga akan membacakan Deklarasi dari perwakilan provinsi pada acara Nusantara Bersatu. Pernyataan tersebut dibacakan karena para relawan berharap ada komando di bawah arahan Jokowi untuk mencapai "Indonesia Emas 2045".***