Sendi Fardiansyah Soroti Kasus Stunting di Kota Bogor, Perlu Peran Aktif Seluruh Elemen Masyarakat

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 23:33 WIB
Bakal Calon Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah menyoroti kasus stunting di Kota Bogor yang masih cukup tinggi (dok pribadi)
Bakal Calon Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah menyoroti kasus stunting di Kota Bogor yang masih cukup tinggi (dok pribadi)


LENTERATIMES.COM - Angka kasus stunting di Kota Bogor yang masih cukup tinggi menjadi perhatian serius Bakal Calon Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah.

Menurut Sendi Fardiansyah, perlu peran aktif seluruh elemen masyarakat untuk menekan angka stunting di Kota Bogor.

Hal itu disampaikan Sendi Fardiansyah usai membersamai kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Posyandu Wijaya Kusuma, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa, 11 Juni 2024.

 "Saya baca angka stunting di Kota Bogor saat ini cukup tinggi. Sekitar 18 persen. Penurunannya kurang signifikan dari tahun ke tahun," kata Sendi Fardiansyah..

Menurut salah seorang petugas kesehatan Posyandu, Nanda, isu stunting masih menghantui anak-anak Kota Bogor, utamanya yang mengalami masalah kurang gizi dan malnutrisi.

"Data yang kami terima saat ini pasien terdiri dari 105 bayi dan balita, 5 ibu hamil dan sekitar 6 orang anak yang menderita kekurangan gizi dan malnutrisi," ucap dia.

Sendi Fardiansyah menegaskan bahwa angka stunting ini perlu ditekan sesuai dengan program kesehatan nasional dari Presiden Joko Widodo.

Ia menyampaikan peran masyarakat dan pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk menekan angka tersebut.

"Harapannya angka stunting ini bisa mengalami penurunan sesuai dengan arahan pemerintah pusat yaitu menjadi 14 persen," kata dia.

"Perlu peran aktif seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama. Tentu ini menjadi salah satu fokus penyelesaian saya ke depan, jika kelak dikehendaki oleh masyarakat Kota Bogor.” pungkas Sendi Fardiansyah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X