Sendi Fardiansyah Berpotensi Besar Salip Elektabilitas Dedie Rachim di Pilwalkot Bogor 2024

photo author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 21:31 WIB
Direktur Eksekutif Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman (istimewa)
Direktur Eksekutif Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman (istimewa)

"Tren Dedie Rachim cenderung menurun tergerus oleh calon lain, sementara Sendi Fardiansyah mengalami tren naik secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir," ungkapnya.

Saat ini, tren elektabilitas Sendi Fardiansyah sudah naik lagi ke posisi 21,9 persen dan Dedie A Rachim terus turun ke angka 34,9 persen.

Jika melihat pada data tersebut, ia menilai Dedie Rachim tidak dalam posisi aman untuk menang karena dipepet Sendi Fardiansyah dengan jarak elektabilitas sekitar 10 persen.

Sementara kandidat lain, Fajar menilai masih dalam kategori stagnan.
Salah satunya, Dokter Rayendra dengan 8,28 persen.

Di bawahnya ada Rusli Prihatevy (4,1 persen), Achmad Ru'yat (2,4 persen) dan Restu Kusuma (1,21 persen).

Sisanya, publik yang mengaku tidak tahu dan tidak jawab sekitar 27 persen.

"Dari pengalaman kami melakukan survei, jarak elektabilitas seperti itu sangat rawan. Apalagi, untuk kandidat incumbent seperti Dedie. Yang aman, biasanya harus punya jarak di atas 20 persen. Meskipun jarang seperti itu bukan juga jaminan tidak bisa disalip," jelasnya.

Fajar menjelaskan, posisi Dedie Rachim saat ini masuk dalam kategori lampu kuning. Dia harus waspada karena dari pengalaman selama ini, calon yang punya tren turun, biasanya akan terus turun.

Sebaliknya, calon yang punya kategori tren naik, biasanya akan terus naik selama bisa mengelola kerja-kerja politik dengan efektif.

Pada kesempatan tersebut, Fajar juga menjelaskan terdapat beberapa temuan terkait isu-isu krusial atau masalah pokok masyarakat dan mewanti-wanti kepada seluruh kandidat terkait dengan mulai munculnya aneka isu negatif para calon.

Misalnya, isu tentang poligami, korupsi, intervensi elit nasional, sampai ke soal kandidat yang diduga suka sesama jenis.

"Ini harus diwaspadai karena sangat potensial merontokkan kepercayaan masyarakat jika terus masif sehingga dipercaya mayoritas publik. Intinya, seluruh kandidat tak boleh lengah," pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X