Jumlah Pesawat Akhir Tahun Sedikit, Harga Tiketnya Tetap Naik

LENTERATIMES - Libur Natal dan akhir tahun adalah waktu yang paling dinantikan. Harga tiket pesawat semakin mahal.

Namun, ternyata di balik kenaikan harga tiket pesawat tahun ini, ada fakta mencengangkan yang tersembunyi. Pasalnya, alasan harga tiket pesawat semakin mahal melalui rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI.

Baca Juga: Saat Liburan Nataru Kota Bogor Adakan Ganjil Genap

"Saat ini memang ada problem yang terkait keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan karena masih terdampak COVID-19," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Rabu 14 Desenber 2022.

Pesawat yang beroperasi lebih sedikit tahun ini dibandingkan tahun lalu. Misalnya, ada 650 pesawat yang beroperasi pada 2019, tapi tahun ini hanya 402.

Banyak maskapai penerbangan, termasuk Citilink, telah mengandangkan pesawat selama pandemi COVID-19. Hal itu dilakukan karena larangan terbang yang diberlakukan pemerintah dan permintaan penerbangan juga rendah.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru)

Sekarang dengan penerbangan kembali, maskapai harus mulai mempersiapkan pesawat untuk terbang kembali. Prosesnya tidak mudah, karena pesawat harus melalui serangkaian perawatan sebelum siap terbang.

"Kemungkinan akan jadi isu dalam pelaksanaan Nataru. Kemungkinan keterbatasan jumlah pesawat sehingga menimbulkan harga tiket yang cenderung tinggi. Karena demand-nya kuat, tapi pesawat yang dioperasikan masih sangat terbatas," jelasnya.

Menurut Faik, hal itu sudah dibicarakan dengan tim Departemen Perhubungan. Angkasa Pura I wajib menjaga dan memastikan penerapan cap rate.

Baca Juga: Rumor Arya Saloka dan Putri Anne Cerai Sejak 2021 Viral

"Ini isu kemarin sudah dibahas dengan Kemenhub. Kita diminta memastikan jaga tarif batas atas. Kita diminta kontrol agar tiket tidak dijual terlalu mahal sesuai yang sudah ditetapkan," tuturnya.

Berikut rincian pesawat yang beroperasi selama liburan Nataru:

Garuda Indonesia (GA): 55 Unit