Kenapasih Pelajar Sekolah di Indonesia Dilarang Gondrong? Simak Disini yuk!

photo author
- Selasa, 13 Desember 2022 | 12:36 WIB
Foto razia rambut di sekolah
Foto razia rambut di sekolah

LENTERATIMES.com - Secara umum, sebagian besar sekolah di Indonesia melarang siswa laki-laki berambut gondrong. Ada berbagai alasan, mulai dari masalah penampilan hingga disiplin.

Padahal, menurut pengamat pendidikan Satria Darma, kedisiplinan tidak ada hubungannya dengan gaya rambut. Namun, menengok ke belakang pada era Orde Baru (Orba), rambut gondrong memang diasosiasikan dengan penyimpangan.

Citra orang berambut gondrong dianggap urakan, buruk, kriminal, bahkan dinilai sebagai orang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Bisa Bikin Tergila-gila

Aria Wiratma Yudhistira, seorang penulis buku ‘Dilarang Gondrong!: Praktik Kekuasaan Orde Baru Terhadap Anak Muda Awal 1970an’, menyebut, pemerintah orde baru melakukan represi terhadap anak muda yang berambut gondrong. Seperti tindakan diskriminatif baik di sekolah maupun kuliah.

“Pemerintah orde baru itu kan berlandaskan militer dan ABRI, jadi jika ada yang berambut gondrong dan tidak cepak itu dinilai sudah melakukan penyimpangan. Sementara pemerintah orba sendiri sangat ketat menerapkan aturan dan ketertiban,” katanya.

Meski begitu, menurut Aria, pelarangan rambut gondrong bagi laki-laki di sekolah tidak lagi dipandang ada hubungannya dengan orde baru, karena konteksnya mungkin berbeda dengan pelarangan saat ini. Di era Orde Baru, katanya, konteks sudah multidimensional, bukan hanya soal gaya dan sifat politik.

Baca Juga: Video Viral Tentang Pesta LGBT di Sentul, Dibantah Kepolisian

Apa hubungan antara pelajar dan tentara, dan apa hubungan antara generasi tua dan generasi muda.

“Kalau dulu bisa dibilang gondrong itu ya bentuk pembangkangan anak muda, kalau sekarang orang bertato dan gondrong itu tanda orang kreatif, karena nilai sosial sudah berubah. Konteks zaman sudah berubah begitu pula rambut,” papar pria lulusan Sejarah Universitas Indonesia ini.

Satria Darma menambahkan, penerapan larangan rambut panjang saat ini hanya sebatas kosmetik. Jadi umumnya, sekolah berusaha untuk “mendisiplinkan” siswanya agar terlihat lebih terhormat.

Baca Juga: Wasit yang Diprotes Messi, Tinggalkan Piala Dunia 2022

“Alasannya mungkin hanya soal kerapian. Rambut gondrong dianggap tidak rapi dan terkesan tidak terpelajar,” jelasnya.

Eko Ariyanto M.Pd, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMAN 10 Bekasi, menilai siswa yang berpenampilan tidak rapi dan rambut acak-acakan akan berpengaruh terhadap skor “behavior performance”-nya.

Terkait larangan siswa memanjangkan rambut, Kemendikbud dan dinas terkait pendidikan lainnya belum memiliki aturan tegas. Namun menurut Eko, aturan tersebut lebih seperti kesepakatan bersama yang berlaku di masing-masing sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Al Bajili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X