LENTERATIMES.COM - Pimpinan distrik Jandol telah meminta departemen Awqaf untuk menyatakan masjid kayu bersejarah, Masjid Loi di Mian Kalay, Pakistan, sebagai warisan dan penting untuk mengambil langkah-langkah untuk melestarikannya.
Bakht Rawan (80 tahun) mengatakan Masjid Loi dibangun sekitar 206 tahun lalu pada masa pemerintahan Ghazi Umra Khan (alias Napoleon dari Afghanistan).
Ia mengatakan, masjid tersebut merupakan bangunan bersejarah yang belum terjamah karena terletak di kawasan Miankale yang kurang dikenal.
Baca Juga: Sederet Bisnis Laudya Cynthia Bella, Mulai dari Kuliner, Fashion hingga Produk Kecantikan
Rawan mengatakan wilayah itu terkenal dengan perdagangan di zaman kuno, menarik karavan dari Afghanistan, Rusia, China, dan India. "Mian Kalay dulunya adalah pusat komersial besar," katanya.Dia mengatakan Ghazi Umra Khan (1860-1904) menjadikan Jandor sebagai negara teladan dengan kebijaksanaan, cinta, dan kekuatannya.
Rawan mengatakan mushola dibangun sekitar 206 tahun lalu oleh Mansoor Ahmad Jan, salah satu tokoh Sahibzadagan Jandol, sedangkan balkonnya dibangun sekitar 175 tahun lalu pada masa pemerintahan Ghazi Umra Khan dibangun.
Mereka mengatakan masjid itu dibangun dengan kayu berkualitas tinggi yang dibawa dari Afghanistan dan daerah perbatasan negara bagian Dir.
Baca Juga: Soal Konten Joget Bareng Dokter, Jerome Polin: Aku Minta Maaf
Dari dinding ke kolom ke balok ke pintu dan jendela ke langit-langit ke lemari, ada kayu yang mempesona di mana-mana. Langit-langit dan kolom kayu memiliki desain arsitektur Islam dari era Mughal.
Menurut Rawan, itu adalah masjid utama (masjid jamia) di kawasan itu, sehingga lebih dari 1.000 jamaah menghadiri salat Jumat. Dia mengatakan sebuah komite khusus bertanggung jawab atas urusan masjid.
Pengrajin dan tukang kayu yang terampil didatangkan dari Peshawar untuk membangun masjid dan masing-masing dibayar 2,5 rupee per hari, katanya.
Baca Juga: Kolesterol Bisa Dilihat Dari Ciri-ciri Ini, Gak Perlu ke DokterWartawan lokal Nurzaman mengatakan pembangunan masjid ini merupakan hasil kerja keras. "Ini adalah karya arsitektur luar biasa yang memukau para insinyur saat ini," katanya.
Dia mengatakan ruang sholat masjid dibangun kembali mengikuti garis arsitektur modern, sementara balkon dibiarkan seperti aslinya karena kepentingan sejarahnya.
“Kalau Auqaf menetapkannya sebagai cagar budaya, masjid bisa dilindungi,”***
Artikel Terkait
Polugri Layangan Putus, Duo AS-Turki Terhenti
Daerah Mana yang Paling Aman dari Gempa Bumi, Ini Kata BMKG
Jelang Ramadhan Muslim Suriah Ratapi Masjid yang Hancur Akibat Hantaman Gempa
Umat Muslim Nottingham Diundang Ke Acara Kesehatan Jelang Ramdhan
Begini Cara Kaum Muslim Menyolati Seluruh Korban Gempa di Turki