LENTERATIMES - Bagi umat Islam tentunya istilah mandi wajib sudah tidak asing lagi bagi mereka. Seluruh badan dimandikan dengan air siraman, tujuannya untuk menghilangkan hada besar. Masih ingat dengan hadas besar? Mungkin, Anda juga lupa apa itu Hadas?
Kita bahas satu per satu. Mulai dari pengertian hadas. Menurut KBBI, Hadas adalah keadaan najis dalam diri seorang muslim yang membuatnya tidak bisa shalat, membalas salam, dan lain-lain. Kemudian hadas dibagi menjadi dua jenis menurut cara penyuciannya, hada kecil dan hada besar. Hada kecil meliputi buang air besar, buang air kecil dan kentut. Cara bersuci hada sangat sederhana, yaitu hanya berwudhu atau mandi.
Baca Juga: Messi akan Raih Super Ballon d Or, Apa itu?
Sedangkan hadas besar meliputi perdarahan berupa haid dan nifas (pada wanita), keluarnya mani karena mimpi basah atau sebab lainnya, dan hubungan suami istri. Cara mensucikan Hadas, membasuh saja tidak cukup, harus mandi juga.
Ya, secara sederhana mandi wajib memang mandi besar. Namun dalam praktiknya, mandi wajib ini lebih dari sekadar mencuci rambut, apalagi bersenang-senang. Ada beberapa pilar yang harus diperhatikan agar mandi wajib kita benar-benar efektif.
Jadi? Biar tidak mengganggu kesempurnaan ibadah kita selanjutnya. Namun, Islam sangat menjunjung tinggi nilai kemurnian ibadah. Sehingga tidak salah jika kita mempelajari kembali panduan mandi wajib yang benar.
Baca Juga: 5 Rahasia Sukses di Usia Muda, Kamu Wajib Coba!
Rukun Mandi Wajib
Adapun tata cara mandi wajib yang benar tidak terlepas dari rukun-rukunnya. Rukun adalah apa yang harus kita lakukan ketika kita melakukan sesuatu. Jika dikaitkan dengan mandi wajib, maka rukunnya ada dua, niat dan membasuh seluruh bagian tubuh.
Dalam mazhab Syafi'i, niat harus dikandung bersamaan dengan penyiraman pertama. Jika kebetulan percikan air pertama tidak datang sesuka hati (karena kelupaan), maka kegiatan menyiram anggota badan tadi tidak termasuk mandi besar. Dengan kata lain, itu harus diulang lagi.
Baca Juga: Simak Cara Buka Gerai Mie Gacoan Sendiri
Misalnya, pada awal mandi wajib, Anda mulai dengan mencuci muka. Jangan tertipu, Anda lupa tidak membaca maksud dari mandi wajib. Kemudian, Anda membilas dada. Nah, cipratan kedua di dada sudah ada tujuannya. Oleh karena itu, siram pertama dianggap dikecualikan dari rangkaian mandi. Lha wong tidak ada niat apa-apa, kok. Jadi, setelah mencuci dada, Anda harus mencuci muka lagi. Itulah artinya.
Niat mandi wajib tergantung keadaan. Jika mandi wajib dilakukan karena mimpi basah, keluar mani atau setelah berhubungan badan, maka niat membacakan saat mandi adalah wajib, yaitu:
Baca Juga: Perjuangan Wanita Single Parents, yang Cerai Karena KDRT Kini Jadi Pelatih Yoga Artis
Artikel Terkait
5 Daftar Agama Terbesar di Dunia yang Banyak Pengikutnya
Kisah Anjing yang Jaga Tuannya di Depan Goa Selama 309 Tahun
Bacaan Doa Setelah Sholat Maghrib, Banyak yang Tidak Tahu
Hajat Akan Terkabul dan Rezeki Akan Datang Menghampiri dengan Menerapkan Amalan Berikut Ini