Suka Tahan Kencing? Ketahui Dampak Negatifnya Bagi Kesehatan

photo author
- Kamis, 23 Maret 2023 | 12:05 WIB
ilustrasi/ menahan kencing ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal (<a href="https://www.freepik.com/free-photo/salt-shape-kidney-dark-floor_11995984.htm#query=kidney&position=18&from_view=search&track=sph">Image by jcomp</a> on Freepik)
ilustrasi/ menahan kencing ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal (<a href="https://www.freepik.com/free-photo/salt-shape-kidney-dark-floor_11995984.htm#query=kidney&position=18&from_view=search&track=sph">Image by jcomp</a> on Freepik)

 

LENTERATIMES.COM-Kebiasaan menahan kencing merupakan kebiasaan umum yang dilakukan banyak orang saat buang air kecil terasa tidak nyaman.

Namun, menahan kencing terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa efek negatif dari menahan kebiasaan buang air kecil Anda.

Baca Juga: Duh... Alasan Bangunin Sahur Malah Perang Sarung dengan Senjata Tajam

1. Infeksi Saluran Kemih

Menahan kencing terlalu lama meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kemih.

Ini terjadi karena menahan kencing dapat menyebabkan bakteri terkumpul di kandung kemih dan berkembang biak, menyebabkan Infeksi Saluran Kemih.

Gejala Infeksi Saluran Kemih antara lain nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.

Baca Juga: Hindari Alasan '5 Menit Lagi' Ini Cara Bangun di Pagi Hari Agar Tetap On Time

2. Merusak Otot Kandung Kemih

Menahan kencing terlalu lama juga bisa merusak otot kandung kemih.

Hal ini terjadi karena otot kandung kemih yang terus menerus tertekan dan dipaksa menahan kencing menjadi lelah dan melemah.

Akibatnya, kandung kemih menjadi kurang efisien saat buang air kecil dan dapat menyebabkan masalah buang air kecil yang lebih serius.

Baca Juga: Tips Dan Pola Gaya Hidup Untuk Mencegah Obesitas Dari Para Ahli

3. Masalah Psikologis

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Greta Liorny Evoresna Salakory

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X