Sering Pakai Kata Ngabuburit Saat Bulan Ramadhan, Begini Arti Sebenarnya

photo author
- Selasa, 28 Maret 2023 | 21:03 WIB
Ilustrasi Memburu takjil/ Ternyata Jabodetabek memiliki  tempat ikonik untuk ngabuburit saat bulan Ramadhan (hijrah abu/ unsplash)
Ilustrasi Memburu takjil/ Ternyata Jabodetabek memiliki tempat ikonik untuk ngabuburit saat bulan Ramadhan (hijrah abu/ unsplash)

LENTERATIMES.COM - Seberapa banyak yang Anda ketahui saat ini tentang arti kata ngabuburit? Ngabuburit adalah tradisi yang erat hubungannya dengan Ramadhan.

Biasanya ngabuburit diisi dengan berbagai kegiatan seperti pergi ke tempat-tempat terkenal, berburu takjil atau jalan-jalan santai di kota.

Namun, arti kata ngabuburit sendiri banyak hubungannya dengan bulan suci Ramadhan, lho!

Baca Juga: Beginilah Perjalanan Kisah Cinta Kevin Sanjaya dan Valencia Tanoe

Untuk memahami asal usul istilah ngabuburit dan contoh unik ngabuburit di berbagai daerah, simak pembahasannya di bawah ini.

Kata ngabuburit berasal dari kata bahasa sunda “burit” yang berarti sore hari. Ngabuburit sendiri adalah referensi bukan kata kerja, yaitu melakukan suatu kegiatan untuk mengisi waktu hingga sore tiba.

Ngabuburit juga masuk dalam Kamus Bahasa Sunda terbitan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS).

Dalam kamus, arti kata ngabuburit berasal dari ungkapan “ngalantung ngadagoan burit” atau menunggu sore untuk bersantai.

Baca Juga: Tanda Zodiak yang Dikenal Paling Bucin, Takut Kehilangan Pasangan

Kata ngabuburit dikaitkan dengan waktu sore yang digunakan umat Islam untuk beraktivitas sambil menunggu buka puasa karena beberapa alasan.

Kata ngabuburit tidak hanya digunakan oleh orang Sunda tetapi juga oleh orang-orang dari suku lain.

Hal ini tidak hanya terjadi karena bahasanya yang menarik, tetapi ngabuburit juga merupakan istilah yang mudah diucapkan dan diingat oleh masyarakat.

Baca Juga: Dakwah di Medsos, Berdakwahlah yang Indah dan Menyejukan

Hawe Setiawan, direktur Lembaga Kebudayaan Sunda (LBS) Universitas Prasundan, mengatakan ngabuburit sudah ada sejak lama ketika budaya Islam masuk ke tanah Sunda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Greta Liorny Evoresna Salakory

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X